MEDAN, iNewsMedan.id- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara (KAI Sumut) terus menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dengan mengganti bantalan kayu di jembatan kereta api dengan bantalan sintetis secara bertahap.
Anwar Solikhin, Manager Humas KAI Divre I Sumut, menyampaikan bahwa penggantian ini merupakan langkah inovatif untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.
"Hingga Oktober 2024, sebanyak 1.290 batang bantalan kayu telah diganti dengan bantalan sintetis. Rinciannya, 200 batang dipasang pada 2022, 240 batang pada 2023, dan 850 batang pada 2024," ujar Anwar dalam keterangannya, Senin (25/11).
Ia menjelaskan bahwa bantalan sintetis memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya kemampuan peredaman getaran yang setara dengan bantalan kayu, ketahanan terhadap bahan kimia seperti oli dan solar, perawatan yang lebih mudah dengan biaya rendah, usia pakai yang mencapai lebih dari 50 tahun, serta dapat didaur ulang.
"Selain meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, penggunaan bantalan sintetis juga memberikan kenyamanan tambahan bagi penumpang karena mengurangi kebisingan saat kereta api melintasi jembatan," tambahnya.
Teknologi bantalan sintetis pertama kali dikembangkan di Jepang pada 1980 dan kini digunakan KAI untuk menggantikan bantalan kayu pada jembatan kereta api yang memiliki rangka baja.
Saat ini, wilayah KAI Sumut menggunakan tiga jenis bantalan rel, yakni bantalan kayu, besi, dan beton. Bantalan beton dominan digunakan di mayoritas jalur raya, bantalan besi di jalur simpan, sementara bantalan kayu masih digunakan di beberapa jembatan dan wesel.
Editor : Ismail