BATAM, iNewsMedan.id - Media sosial dihebohkan oleh video rekaman CCTV yang merekam aksi kekerasan berupa pengeroyokan yang dilakukan oleh seorang anggota TNI AD bersama beberapa warga sipil di Pos Pengamanan Bersama yang terletak di kawasan Kampung Aceh, Batam.
Akibat peristiwa tersebut, dua personel kepolisian dan tiga warga sipil mengalami luka-luka. Insiden ini diduga dipicu oleh kesalahpahaman antara pihak yang terlibat.
Video rekaman CCTV berdurasi 1 menit 40 detik yang merekam kejadian di Pos Pengamanan Bersama, pintu masuk Kampung Aceh, Muka Kuning, Batam, telah menyebar luas di media sosial sejak Jumat dini hari.
Dalam video tersebut, terlihat seorang prajurit TNI berpangkat Serma HB, yang merupakan anggota Kodim 0316 Batam dan bertugas di Koramil Lubuk Baja, mendatangi pos tersebut.
Serma HB turun dari mobil dan langsung menyerang dua anggota Polsek Sungai Beduk yang sedang bertugas di pos tersebut. Tanpa aba-aba, ia memukul dan menendang Aipda Hari Susanto dan Bripka Bernas Gultom yang tengah melakukan penyelidikan kasus curas.
Tak hanya Serma HB, sejumlah pria berpakaian sipil bersenjata parang ikut menyerang kedua polisi. Untungnya, kedua polisi berhasil menyelamatkan diri. Namun, tiga warga sipil menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu, membenarkan insiden pengeroyokan dan penganiayaan yang menimpa anggotanya serta warga sipil. Saat ini, tim gabungan masih melakukan penyelidikan dan telah dibentuk untuk menangkap para pelaku.
Kapolresta menyerahkan proses penyidikan kepada Denpom TNI AD. Sementara itu, tim gabungan masih mengejar dugaan pelaku dari kalangan warga sipil.
Dandim 0316 Batam Kolonel Roy Chandra Sihombing, mengonfirmasi bahwa Serma HB telah diamankan dan sedang diperiksa oleh Denpom AD. Dari pengakuan Serma HB, diketahui bahwa insiden pengeroyokan terhadap dua polisi tersebut dipicu oleh kesalahpahaman dan salah sasaran.
Sementara itu, Eko, salah seorang warga sipil yang menjadi korban pengeroyokan, mengaku tidak mengenal para pelaku. Ia berada di lokasi kejadian karena mendengar keributan di Pos Pengamanan. Rumah Eko yang berada tidak jauh dari lokasi membuatnya mendatangi TKP, namun sayangnya ia mengalami luka di kepala, hidung, dan tangan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta