get app
inews
Aa Read Next : Koleksi 900 Baju, The Gaun By Maya Sukses Merintis Bisnis dengan Ketekunan dan Passion

Kebijakan Impor Wortel, Ancaman Bagi Eksistensi Petani dan Pengusaha Karo

Jum'at, 26 Juli 2024 | 17:29 WIB
header img
Advokad, Ebeneser Ginting. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Impor wortel dari China dan Vietnam telah mengancam eksistensi petani dan pengusaha wortel di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kebijakan impor ini menyebabkan harga jual wortel lokal anjlok drastis karena membanjirnya produk impor dan hal ini secara serius merugikan petani dan pengusaha yang sudah berjuang keras untuk menghasilkan produk berkualitas.

Dampak kebijakan impor ini tidak hanya dirasakan oleh petani dan pengusaha di Kabupaten Karo, tetapi juga berimbas pada perekonomian Kabupaten Karo secara keseluruhan. Penurunan harga jual wortel mengancam keberlangsungan hidup petani dan pengusaha, yang kemungkinan besar akan memicu migrasi ke daerah lain. Selain itu, ketidakpastian pasar akibat fluktuasi harga membuat petani dan pengusaha kesulitan merencanakan produksi.

Ebeneser Ginting, seorang advokad yang melakukan advokasi terhadap asosiasi petani dan pengusaha wortel Tanah Karo, telah melakukan berbagai upaya untuk memperjuangkan hak-hak petani dan pengusaha tersebut. Ia melakukan kampanye melalui media sosial dan kegiatan sosialisasi untuk mendorong masyarakat agar lebih memperhatikan dan mendukung produk lokal.

"Menurut saya, membeli produk petani dan pengusaha lokal secara tidak langsung berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mereka serta pelestarian lingkungan," kata Eben, Jumat (26/7/2024).

Selain itu, Eben juga mendesak pemerintah untuk merevisi kebijakan impor yang merugikan petani dan pengusaha Kabupaten Karo. Ia mendorong pemerintah agar memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi petani dan pengusaha lokal, seperti pemberian subsidi, bantuan modal, atau menolak kuota impor.

"Jika pemerintah mengabaikan permintaan tersebut, saya sudah menyiapkan 30 advokat untuk menguji ulang peraturan-peraturan yang mendukung kebijakan impor wortel melalui Mahkamah Agung," terang Eben.

Selain itu, Eben juga mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan pasar-pasar tradisional dan modern yang dapat menampung produk pertanian lokal.

"Dengan begitu, petani dan pengusaha akan memiliki akses yang lebih luas dalam memasarkan hasil panen mereka," ungkapnya.

Eben menekankan bahwa petani dan pengusaha adalah pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional, dan mereka harus mendapatkan perhatian yang serius. Gerakan menolak impor yang dilakukan oleh Eben dan asosiasi petani dan pengusaha wortel merupakan langkah kongkrit untuk membangun Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Eben juga menegaskan bahwa mereka siap membantu dan selalu mendukung masyarakat Kabupaten Karo, Sumatera Utara untuk memajukan daerah tersebut.

"Kami berharap pemerintah dapat mendengar suara mereka dan mengambil tindakan nyata dalam melindungi petani dan pengusaha," tegas Eben.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut