MEDAN, iNewsMedan.id- Komitmen PLN dalam mendukung program Net Zero Emission tahun 2060. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menambah pasokan green energi dengan melakukan penandatanganan Berita Acara Commercial Operation Date (COD) dengan PT Cipta Multi Listrik Nasional, pada Rabu (12/6).
Hadir dalam Penandatanganan COD ini General Manager PLN UID Sumatera Utara, Saleh Siswanto beserta jajaran, Direktur Utama PT Cipta Multi Listrik Nasional, Frans Tanuwijaya beserta jajaran dan Direktorat Bioenergi EBTKE Kementerian ESDM yang diwakilkan oleh Sub Koordinator Investasi Bioenergi Pradipta Andaru.
Direktorat Bioenergi EBTKE Kementerian ESDM yang diwakilkan oleh Sub Koordinator Investasi Bioenergi Pradipta Andaru mengucapkan selamat kepada PT Cipta Multi Listrik Nasional telah dapat beroperasi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara.
“Nantinya, setelah penandatanganan COD pada hari ini. PLTBm Deli Serdang dapat beroperasi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, General Manager PLN UID Sumatera Utara, Saleh Siswanto mengatakan beroperasinya PLTBm Deli Serdang berkapasitas 1 x 9,9 Mega Watt (MW) akan memperkuat system kelistrikan Sumatera Utara menggunakan energi ramah lingkungan.
“Tingginya potensi bauran energi menjadikan PLTBm Deli Serdang pembangkit EBT ke – 26 yang beroperasi di Sumatera Utara. Untuk itu, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sumatera Utara saat ini mencapai 42,15 persen,” ucap Saleh.
Saleh memaparkan, beroperasinya PLTBm Deli Serdang yang terletak di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dapat memperkuat sistem kelistrikan, memperbaiki kualitas tegangan dan berpotensi mengefisiensikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) mencapai 23 miliar per tahun.
Sementara itu, Direktur Utama PT Cipta Multi Listrik Nasional, Frans Tanuwijaya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang diberikan oleh PLN selama pembangunan.
“Kami siap mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan pembangkit listrik yang ramah lingkungan menuju Net Zero Emision di tahun 2060,” kata Frans.
Editor : Ismail