JAKARTA, iNewsMedan.id - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), menegaskan tidak akan stop untuk mencari pemain naturalisasi. Ia menilai hal itu sah-sah saja selama sang pemain punya darah Indonesia.
Dalam dua tahun terakhir, PSSI gencar mencari pemain keturunan Indonesia untuk memperkuat skuad Garuda. Kualitas pemainnya pun bukan kaleng-kaleng. Sebab, para pemain keturunan yang ada saat ini mayoritas bermain di Eropa.
Saat ini, tercatat sudah ada 11 pemain keturunan yang membela Timnas Indonesia senior. Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Nathan Tjoe-A-On, dan Thom Haye. Yang teranyar adalah Calvin Verdonk, dan Jens Raven kemungkinan besar juga akan menyusul.
Terbukti, masuknya pemain-pemain keturunan tersebut mampu mendongkrak performa Timnas Indonesia. Tim Garuda berhasil mencetak sejarah lolos ke 16 besar Piala Asia 2023. Di level junior, Indonesia juga berhasil menembus semifinal Piala Asia U-23 2024.
Meski begitu, ada pro dan kontra soal maraknya pemain keturunan dan naturalisasi. Tapi STY menjelaskan bahwa semua pemain yang memiliki darah Indonesia punya kesempatan untuk bisa membela Timnas Indonesia.
“Para pemain dari Eropa, kalau mereka punya darah Indonesia, mereka punya kesempatan untuk membela Indonesia,” kata STY dalam konferensi pers jelang laga kontra Irak, Rabu (5/6/2024).
“Saya sangat terbuka pada mereka yang mau membela timnas serta punya kualitas,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu.
Dia pun masih membuka pintu untuk para pemain keturunan yang ingin membela Merah Putih. Tapi juga dengan alasan yang pakem yakni para pemain tersebut bisa meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
“Jadi selama mereka bisa meningkatkan kualitas timnas Indonesia, kami akan terus mencari pemain dari Eropa yang berdarah Indonesia,” STY menjelaskan.
Editor : Odi Siregar