get app
inews
Aa Text
Read Next : Menuju Indonesia Emas 2045, Wisudawan UMN Al Washliyah, Siap Berkontes di Dunia Pendidikan Teknologi

369 Wisudawan Resmi Dilantik, Ini Kata Rektor UMN Al Washliyah

Jum'at, 01 Maret 2024 | 17:44 WIB
header img
369 Wisudawan Resmi Dilantik, Ini Kata Rektor UMN Al Washliyah. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah resmi melantik 369 wisudawan angkatan 53 di Gedung Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan, pada Kamis (29/2/2024).

Wisudawan yang dilantik merupakan sarjana pendidikan, sarjana farmasi, sarjana manajemen, sarjana akuntansi, sarjana pertanian, sarjana hukum dan sarjana sastra. Kemudian, magister hukum, dan magister pendidikan.

Rektor UMN Al Washliyah, Dr Firmansyah, menyampaikan bahwa pihaknya akan siap bersaing di dunia pendidikan, khususnya pada teknologi yang memerlukan kecakapan maupun kemampuan baik hard skill (keterampilan teknis) dan juga softskill (keterampilan lunak).

"Saat ini dunia teknologi digital semakin canggih dengan kecepatan dan percepatan," ucapnya.

“Keduanya, menjadi skala prioritas untuk dipersiapkan sesuai program UMN dan programnya yang sudah ada,” tambahnya.

Disinggung soal program doktor ilmu pendidikan, sambungnya, pihak UMN tinggal menunggu visitasi dari Kementrian.

Sementara itu, Prof Dr Haji Abdol Samad Nawi, sebagai Rektor Universiti Teknologi Mara Cawangab Kelantan, Malaysia juga sempat menyampaikan adanya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kepada wisudawan.

Ia menilai, AI merupakan tumpuan kepada inteligen saja untuk kejelasan, keaktifan dan kecerdasan otaknya. Namun, tidak semua orang memahami.

“Kualitas yang baik itu datang pada Universitas tapi perlu juga softskill, sedangkan softskill tidak ada di Artificial Intelligent sebab itu adalah robot, digital, aplikasi. Ini tidak ada emosi, tidak ada pikiran kritis dan tidak ada rohnya. Jadi kita sebagai manusia kita sempurna sebab akhirnya kita kembali kepada Allah SWT. Karena itu sempurna maka tidak ada rohnya, nah ini dibentuk rohnya maka mereka banyak berbuat Amar ma’ruf (menyuruh orang berbuat baik) daripada nahi mungkar (melarang orang berbuat jahat). Nah nahi mungkarnya lebih banyak daripada Amar Ma’ruf,” ungkapnya.

Ketua Umum PB Al-Washliyah, Dr KH Masyhuril Khamis, berharap para alumni S1 tidak berhenti di situ saja. Tetapi, harus merencanakan S2 dan S3.

Hal ini mengingat adanya bonus demografi di Indonesia, yang dapat mendorong para alumni bisa lebih berkualitas dalam dunia pendidikan kedepannya.

“Kualitas ilmu pengetahuan mestinya menjadi target mereka, selain yang lebih penting lagi adalah adab dan akhlak. Meskipun berilmu banyak tapi yang dinilai sejauh mana kita punya rasa empati dan simpatik kepedulian kepada masyarakat dimana kita berada,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia berpesan agar para alumni dapat menjaga nama baik almamater, orangtua dan melanjutkan dunia pendidikannya untuk bisa S2, hingga S3.

“Dan yang paling penting lagi adalah Akhlakul Karimah. Jagalah akhlak karena yang paling dibutuhkan saat ini adalah punya etika, adab dan akhlak. Kalau Akhlakul Karimah ada ditingkat pemimpin maka rakyatnya kan semakin damai. Kalau akhlaknya sudah hilang maka rakyat akan berantakan,” pungkasnya.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut