MEDAN, iNewsMedan. id- Kesuksesan setan terjadi saat berhasil memisahkan suami-istri alias cerai.
Dalam sebuah hadits, Iblis memuji setan yang berhasil mencapai hal tersebut.
"Iblis menempatkan singgasananya di atas air (Laut) dan mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya setan dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) sepertiengkau” (HR Muslim).
Al-Munawi menjelaskan,
“Hadits ini menunjukan peringatan yang sangat menakutkan tentang celaan terhadap perceraian. Hal ini merupakan tujuan terbesar (Iblis) yang terlaknat karena perceraian mengakibatkan terputusnya keturunan. Bersendiriannya (tidak ada pasangan suami/istri) anak keturunan Nabi Adam akan menjerumuskan mereka ke perbuatan zina” [Faidhul Qadiir II/4)
Dampak dari perceraian diantaranya:
Rumah tangga merupakan cerminan masyarakat dan bangsa. Jika rumah tangga tidak harmonis, hal tersebut juga mempengaruhi keseluruhan masyarakat.
Anak-anak menjadi korban utama dengan sering menyaksikan pertengkaran di rumah, kurangnya perhatian, dan pendidikan yang terganggu. Dampaknya bisa membuat anak cenderung nakal, yang menjadi tujuan besar dari setan.
Sementara ntuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga maka seringlah mengingat kebaikan pasangan dan melupakan kekurangannya.
Fokus pada kebaikan pasangan lebih baik daripada terus-menerus memikirkan kekurangannya.
Pasangan hidup adalah cerminan dari janji Allah bahwa kebaikan akan mendapat balasan yang setimpal.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta