MEDAN, iNewsMedan.id- Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, mengutuk keras aksi agresif Israel setelah Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi sasaran serangan hebat. Serangan ini menyebabkan kematian tragis bagi 12 staf medis Rumah Sakit Indonesia.
Meutya mengecam tindakan Israel sebagai kejahatan perang yang menyentuh rakyat sipil.
"Saya geram dan mengutuk keras kejahatan yang dilakukan oleh Israel dengan membombardir dan mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza, hingga menewaskan 12 tenaga kesehatan Palestina. Israel telah melanggar konvensi yang menyebut orang sakit dan terluka serta staf medis, rumah sakit, dan fasilitas medis dilindungi saat perang. Israel jelas lakukan kejahatan perang di Gaza," ujar Meutya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/11/2023).
Serangan brutal ini memicu respons tegas dari Meutya, yang menekankan perlunya menghentikan tindakan Israel terhadap rakyat Palestina. Meski sudah dilakukan upaya bilateral dan internasional, termasuk pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Israel tetap menolak gencatan senjata.
"Penghentian sistem apartheid di Afrika Selatan tahun 1990-an tidak hanya berasal dari dalam negeri Afrika Selatan, tetapi ada tekanan dari dunia internasional. Indonesia bisa menjadi pencetus perubahan ini, membawa isu ini ke dunia internasional, dan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat Palestina baik di Gaza maupun di Tepi Barat," ujarnya.
Dilansir dari AFP dan Al Jazeera, serangan Israel menyebabkan 12 orang tewas, termasuk beberapa dokter, dan merusak bagian bedah khusus wanita. Tank-tank militer Israel terus mengepung rumah sakit tersebut, menambah eskalasi ketegangan di kawasan tersebut.
Editor : Ismail