SANAA, iNews.id – Serangan Israel ke Palestina masih berlanjut hingga saat ini. Hal itu membuat beberapa negara hingga organisasi kelompok yang berpihak pada Palestina geram, salah satunya pemberontak Houthi di Yaman yang mengklaim akan melancarkan serangan pesawat tak berawak alias drone ke Kota Eilat di selatan Israel.
Serangan itu dikatakan sebagai pembalasan atas kebrutalan zionis dalam perang di Gaza.
Pada Selasa (31/10/2023) pagi, Israel melaporkan telah menghancurkan “target udara” tak dikenal di Laut Merah. Beberapa jam kemudian, seorang pejabat senior Houthi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pihaknya telah mengirim drone ke Israel Selatan.
“Drone ini milik negara Yaman,” kata Perdana Menteri Pemerintah Houthi di Yaman, Abdelaziz bin Habtour, seperti dikutip Aljazirah, hari ini.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah menembak jatuh sebuah benda yang terbang mendekat di luar wilayah udara Israel. Insiden tersebut memicu sirene serangan udara di kawasan resor wisata Laut Merah yang populer di Eilat dan membuat warga di sana berlarian mencari perlindungan.
Setelah peringatan awal mengenai kemungkinan serangan “pesawat musuh”, militer zionis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sistemnya mengidentifikasi target udara yang mendekati wilayah Israel. “Tidak ada ancaman atau risiko terhadap warga sipil,” bunyi pernyataan itu.
Pernyataan tersebut tidak mengonfirmasi asal-usul drone tersebut. Namun laporan media lokal memperkirakan bahwa drone tersebut mungkin berasal dari Yaman Utara, yang kini dikuasai Houthi dengan dukungan Iran.
“Ini merupakan kekhawatiran bagi Israel karena mereka sudah terlibat dalam konflik dengan Hizbullah yang didukung Iran di front utara,” kata jurnalis Aljazirah, Sara Khairat, melaporkan dari Yerusalem Timur, kota Palestina yang diduduki zionis.
Empat hari lalu, serangan drone menyebabkan ledakan di dua kota Mesir, yaitu Taba dan Nuweiba, yang terletak di kawasan Laut Merah dekat perbatasan Israel. Kementerian Luar Negeri Israel lantas mengatakan, Houthi telah meluncurkan drone dan rudal dengan tujuan merugikan Israel.
Insiden itu terjadi dua hari setelah Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan pihaknya meluncurkan roket ke arah Eilat. Militer Israel mengatakan roket itu mendarat di lapangan terbuka.
Pekan lalu, militer AS mengatakan bahwa kapal perangnya yang beroperasi di Laut Merah bagian utara mencegat proyektil yang diluncurkan Houthi yang berpotensi menuju Israel.
Ketegangan regional meningkat setelah Hamas melancarkan serangan mendadak di wilayah Israel pada 7 Oktober lalu. Sejak itu, Hizbullah semakin terlibat dalam baku tembak lintas batas dengan Israel. Sementara Iran membantah terlibat dalam serangan Hamas itu.
Sementara itu, Israel dalam beberapa hari terakhir telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza—yang terus-menerus dibombardir zionis selama lebih dari tiga minggu.
Para pejabat di Gaza mengatakan lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara Israel. Sementara di Israel, jumlah korban tewas mencapai 1.400 orang, menurut pihak berwenang zionis.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree mengatakan, kelompoknya telah meluncurkan sejumlah besar rudal balistik dan drone ke arah Israel. Menurut dia, itu adalah seragan ketiga dari Houthi yang menyasar Israel. Dia pun berjanji, ke depan masih banyak lagi serangan yang akan ditujukan ke Israel.
Editor : Chris