MEDAN, iNewsMedan.id- Kinerja Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) DR Ir, Murni Sari Rahayu tengah disoroti oleh alumni kampus.
Hal itu didasari rasa kekhawatiran dari para alumni Fakultas Pertanian UISU terkait dengan kualitas dan mutu para mahasiswanya kedepan.
Tak hanya itu saja, melalui Ketua Alumni Pertanian UISU, Edy Koesriadi, SP. MM, para alumni juga menganggap perlunya ada inovasi dan revitalisasi dalam pengelolaan kampus agar mutu para mahasiswa meningkat dari sebelumnya.
"Sebagai alumni saya ingin sampaikan beberapa masalah yang berkembang di Kampus Pertanian UISU baik di SM Raja maupun di Johor. Kami para alumni berfikir perlu dilakukan peningkatan mutu dan kualiatas mahasiswa," jelas Edy Koesriadi, Selasa (29/8) di Medan.
Dari amatan mereka selama ini, Dekan Fakultas Pertanian dianggap terlalu 'one man show'. Padahal, sebenernya para alumni bisa dilibatkan untuk pengembangan para mahasiswa.
"Kami alumni ini perlu punya peran peningkatan mutu mahasiswa. Saya selaku Ketua IKA Fakultas Pertanian dan teman-teman alumni lain sudah berupaya membangun kampus dengan Koperasi Alumni. Dibuatlah gerai untuk meramaikan. Rencananya untuk munculkan program naikkan kualitas mahasiswa, tetapi Dekan sepertinya tidak sejalan," tegas Edy.
Sementara itu, Syarif Rafinda juga mengatakan, para alumni telah mengumpulkan dana ratusan juta. Baik dari alumni sendiri, maupun donatur untuk memajukan kampus dengan membangun kantor alumni dan tempat tempat jualan. "Tetapi sepertinya pihak fakultas masih enggan berkolaborasi," bebernya
"Harapannya Pimpinan Fakultas Kolaborasi dengan Alumni untuk peningkatan mutu," imbuh alumni lainnya Erwin Sofyan Sihombing.
Alumni lainnya, M. Taufik Batubara dan Max Siregar juga menyoroti soal dosen tetap yang telah memasuki masa pensiun tetapi tidak diberikan pensiun. Begitu juga pegawai fakultas. Terkait hal itu, alumni menyarankan agar dilakukan penataan kembali di level Ketua jurusan.
"Sebaiknya ditata ulang, karena ada ketua jurusan yang tidak berada di Medan. Sehingga membuat mahasiswa kesulitan dalam melakukan konsultasi dan itu bisa berdampak menurunkan kualitas. Selain itu, adanya dosen tidak tetap menjadi sekretaris jurusan. Padahal masih banyak dosen tetap yang punya kualitas dan kredibel sebagai sekretaris jurusan," ungkap mereka pada saat bincang-bincang pagi.
Masalah itu, tentu berdampak pada aktifitas belajar mengajar semakin rendah. Alhasil kualitas mahasiswa akan semakin menurun. Hal itu pun terlihat dari jumlah mahasiswa baru setiap tahun yang terus menurun.
"Begitu juga dengan sarana dan prasarana kampus seperti peralatan laboratorium yang harusnya bisa diupgrade. Karena yang ada saat ini sudah ketinggalan zaman," tegas Taufik .
Lebih lanjut, alumni juga menyinggung soal lahan untuk praktek. Meski ada lahan yang bisa digunakan, tetapi mahasiswa harus mencari lahan untuk praktek lapangan.
Yang mana kondisinya saat ini, lahan milik Fakultas Pertanian UISU yang ada di daerah Medan Johor ditanami jagung
Para alumni yang hadir meminta tempat kos kosan yang sudah dibangun disarankan agar dibuat laboratorium. Sehingga Fakultas Pertanian UISU bisa lebih maju dan punya daya jual di masyarakat.
Menurut Syarif Rafinda, bahwa traktor bantuan dari Dirjen Sarana dan Prasana yang diserahkan kepada Fakultas Pertanian UISU, saat ini keberadaannya dan pemanfaatannya belum seutuhnya digunakan untuk Fakultas Pertanian itu sendiri.
Sehingga tujuan bantuan pemerintah tersebut belum teralokasi dengan baik. "Baiknya dilakukan pembenahan secara menyeluruh dan pengelolaan secara transparan agar tidak terjadi fitnah. Karena itu akan memberikan efek domino yang merembet ke kredibilitas kampus," ungkap Taufik dan Erwin secara serentak.
Untuk itu, ia menegaskan, para alumni siap untuk berkolaborasi guna meningkatkan kualitas dan mutu mahasiswa Fakultas Pertanian, dan kedepannya Dekan terpilih harus merangkul para alumni untuk sama sama memajukan Fakultas Pertanian UISU tegas Syarif Rafinda mantan Ketua Alumni 2015 - 2020.
Editor : Ismail