MEDAN, iNewsMedan.id- Ketua Komisi 1 DPR RI Meutya Hafid berharap agar pelajar muda Muhammadiyah dapat meningkatkan kompetensinya di bidang akademik.
Ini disampaikan Meutya usai menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Gedung Serbaguna Jalan Willem Iskandar, Medan, Sabtu (19/8/2023).
Dalam kesempatan ini, Meutya berharap agar pelajar muda Muhammadiyah dapat meningkatkan kompetensinya di bidang akademik.
Selain itu, Meutya juga mengingatkan agar pelajar muda Muhammadiyah harus menjadi subjek, bukannya menjadi objek dalam kemajuan digital.
Apalagi, sambungnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menyampaikan, bahwasanya generasi emas pada 2045 mendatang akan berhadapan dengan era digital.
"Ini terkait juga posisi saya di Komisi 1. Saya harapkan pelajar muda Muhammadiyah dapat menjadi subjek, bukan menjadi objek dalam kemajuan digital ini. Kuasai digital, perdalam budaya untuk mencapai generasi emas 2045," katanya.
Sebelumnya, saat membuka Muktamar XXIII IPM, Presiden Jokowi berpesan kepada pelajar Muhammadiyah agar mempelajari, menguasai dan mengembangkan teknologi digital, karena zaman sekarang adalah zamannya anak muda yang serba digital. Sebab menurut Presiden, hal ini dapat membuat generasi muda lebih unggul karena tumbuh di era digital (digital native).
Namun, Jokowi meminta agar teknologi dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat. Sehingga ke depam menjadi generasi tangguh yang bukan hanya menguasai Iptek tetapi juga punya budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan.
"Tidak ada gunanya nilai sekolah 10 kalau moralnya 0 dan budi pekertinya tidak baik," jelasnya.
Oleh karena itu, melalui Muktamar IPM ini, Jokowi menekankan kepada pelajar Muhammadiyah agar dapat menjadi teladan dan pelajar muslim yang berkemajuan yang penguasaan Ipteknya hebat sekaligus memiliki moral, budi pekerti dan mental yang hebat.
"Buat saya itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman," tandasnya.
Editor : Ismail