MEDAN, iNewsMedan.id - Berikut ini adalah ringkasan mengenai Pembangkit Listik Tenaga Air (PLTA) yang ada di Indonesia, dan diketahui salah satu diantaranya merupakan PLTA terbesar se-Asia Tenggara. Setidaknya ada 10 Pembangkit Listrik Tenaga Air yang akan dijabarkan secara rinci.
Diketahui jika PLTA itu menggunakan air untuk membangkitkan listrik dengan menggerakkan turbin air. Bahasa ringkasnya, dalam PLTA ada perubahan energi gerak menjadi listrik. Untuk mengubah energi itu tentu dibutuhkan banyak air untuk menggerakkan turbin tersebut.
Keunggalan PLTA yakni tidak menggunakan bahan bakar. Sumber daya air menjadi bahan utama dalam teknologi ini. Lalu di mana saja PLTA yang dimiliki Indonesia? berikut rinciannya.
PLTA di Indonesia
PLTA ini memanfaatkan sumber daya air dari Waduk Saguling. Tempatnya berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada ketinggian 643 meter di atas permukaan laut. Disebutkan jika waduk menjadi salah satu dari tiga waduk yang membendung aliran Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jabar.
PLTA Saguling ini berkapasitas 700 MW yang dapat membangkitkan listrik sebanyak 2.156 GWh per tahun. Uniknya, waduk ini juga dimanfaatkan suntuk perikanan dan tempat wisata.
2. PLTA Koto Panjang
PLTA Koto Panjang ini berada di Kabupaten Kampar, Riau. PLTA ini menggunakan air Sungai Kampar sebagai sumber penggerak turbinnya, saluran masuk In-take dam PLTA ini berada di daerah Rantau Berangin.
Waduk ini memiliki luas 124 km2 dengan kapasitas tampung 1.545 juta m3 dan kapasitas tampung aktif 1.040 m3.
3. PLTA Asahan I (PLTA Toba)
PLTA di Indonesia selanjutnya berada di hulu Sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. PLTA Asahan I rupanya menjadi pembangkit listrik pertama dengan menggunakan konsep perancangan eksploitasi tiga pembangkit listrik di sektor sungai tersebut. PLTA ini beroperasi pada tahun 2011 dan berkapasitas total 180 MW (2×90 MW).
PLTA Batang Toru merupakan proyek pembangkit listrik berlokasi di sungai Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut. Pembangkit listrik ini memiliki kapasitas 4x127,5 MW. Proyek seluas 122 hektare ini dibangun di atas Area Penggunaan Lain (APL).
PLTA Batang Toru ini juga didesain sebagai run-of-river, yang pengoperasiannya disesuaikan dengan debit air sunga. Keunggulannya, PLTA ini tidak memerlukan waduk raksasa seperti halnya pembangkit listrik tipe reservoir.
5. PLTA Bakaru
Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakaru dikelola PT Perusahaan Listrik Negara. PLTA ini terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. PLTA Bakaru pada tahun 2008 kapasitas terpasangnya mencapai 400 MegaWatt. Volume bersih harian dari waduk PLTA Bakaru yakni 2 juta meter kubik. Generator PLTA Bakaru memiliki kapasitas terpasang sebesar 126 MegaWatt.
6. PLTA Mrica
PLTA ini memiliki nama lain bendungan Panglima Besar Soedirman. Namun, warga biasa menyebut Bendungan Mrican. Bendungan ini dibangun di perbatasan Kecamatan Bawang dan Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara. Aliran yang dibendung yakni Sungai Serayu.
PLTA Mrica ini memiliki kapasitas 180 MW dan menjadi sumber air bagi 5.000 hektare lebih lahan pertanian di wilayah Banjarnegara dan Purbalingga.
7. PLTA Cirata
PLTA Cirata berada di tiga kabupaten di Jawa Barat, yakni Purwakarta, Cianjur dan Bandung Barat. Uniknya, di waduk ini Anda bisa menemukan keramba jaring apung hingga tempat wisata.
Tempat ini memang cocok untuk yang hobi mancing. Kabar baiknya, PLTA ini merupakan pembangkit listrik tenaga air terbesar di Asia Tenggara dengan total kapasitas terpasang 1.008 MW dan produksi listrik rata-rata 1.428 GWh per tahun.
Disebutkan PLTA Cirata I dan II masing-masing ada empat unit pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 126 MW setiap unitnya.
PLTA ini memanfaatkan debit air dari Waduk Gajah Mungkur yang dibangun sebagai pengendalian banjir sungai Bengawan Solo. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri dan sekitarnya, PLTA ini menghasilkan listrik sebesar 12,4 MegaWatt. Waduk Gajah Mungkur juga menjadi tempat rekreasi. Ada kapal boat untuk mengelilingi perairan di waduk tersebut.
PLTA ini menjadi salah satu pembangkit listrik mendukung sistem kelistrikan Barito. PLTA Riam Kanan mendukung kelistrikan di dua Provinsi yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. PLTA ini berada di Kabupaten Banjar, Kalsel.
PLTA Sigura Gura ini merada Sumut dan memanfaatkan Danau Toba sebagai suplay airnya. Pengelolaan PLTA Sigura-Sigura ini dibawah kendali PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). PLTA Sigura-gura ini memiliki tiga bendungan jarak 14,5 kilometer di dekat Danau Toba. PLTA Sigura-gura juga miliki dengan stasiun bawah tanah pertama di Indonesia dengan kedalaman 200 mdpl. Itulah PLTA di Indonesia yang selama ini membantu energi listrik di wilayahnya masing-masing. Kalian pernah ada yang berkunjung langsung?
Editor : Chris