Keputusan Bobby Nasution Soal Lampung Pocong: Kontroversial di Mata Oknum, Pahlawan Bagi Warga Medan

MEDAN, iNewsMedan.id - Berita soal pengembalian uang negara dalam proyek lampu pocong menjadi kontroversial bagi segelintir orang. Namun bagi warga Medan, keputusan Wali Kota Medan Bobby Nasution merupakan hal yang positif.

Demikian disampaikan relawan Kawan Bobby, Nofrizal ST, di Kota Medan, pada Senin (24/7/2023). Hal itu dikatakannya menyikapi pernyataan desakan agar proyek lampu pocong digiring ke ranah hukum.

Baca Juga

Bobby Nasution dan Ijeck Ajak Warga Medan untuk Pilih Rico-Zaki

"Penegakan hukum jangan diintervensi. Apalagi kalau didesak-desak dan digoreng jadi konsumsi pemberitaan. Bisa kacau kita nanti," kata Nofrizal.

Nofrizal menilai keputusan total loss yang diambil Wali Kota Medan Bobby Nasution merupakan keputusan berani demi menyelamatkan 100 persen keuangan negara. Anehnya, keputusan ini justru dianggap nyeleneh bagi segelintir oknum.

"Wali Kota Medan kontroversial bagi segelintir oknum. Tapi bagi kami warga Medan, Bobby Nasution adalah pahlawan penyelamatan keuangan negara," kata Nofrizal.

Baca Juga

Bobby - Surya Targetkan Menang di Atas 65 Persen

Terpisah, warga Medan Tembung Agus Manurung menilai Medan sebagai kota metropolitan memang membutuhkan pemimpin yang tegas dan berani serta cepat dalam mengambil keputusan.

"Kita tahu sebelum Bobby Nasution jadi Wali Kota, Medan ini dianggap sebagai kota korup. Makanya kita perlu pemimpin yang berani menyelamatkan keuangan negara meski dianggap tidak populer. Sebab pemimpin itu bukan bersembunyi di balik menara kekuasaan, tapi berani mengambil keputusan demi perbaikan," ujar Agus Manurung.

Agus justru heran dengan oknum yang mengkritisi keputusan Bobby Nasution yang berusaha menyelamatkan keuangan negara.

Baca Juga

Bobby Nasution: Kami akan Jadi Gubernur untuk Seluruh Agama dan Etnis

"Jangan-jangan yang menyerang (Bobby Nasution) itu berbau politis karena ini jelang tahun-tahun politik. Tapi saya berharap Wali Kota Medan tidak gentar menghadapi mereka," tukas Agus Manurung.

Editor : Odi Siregar