MEDAN, iNewsMedan.id- Anggota DPR RI, Meutya Hafid, mengadakan Tabligh Akbar dengan mengundang penceramah kondang Ustaz Maulana di Medan, Sumatera Utara, Kamis (20/7). Acara yang diadakan di Lapangan Baronet Jalan Starban, tersebut dihadiri oleh ribuan warga Medan yang mayoritas berasal dari kelompok pengajian ibu-ibu.
Dalam acara tersebut, Meutya Hafid menyampaikan bahwa kegiatan Tabligh Akbar ini bertujuan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, serta mempererat tali silaturahmi antara dirinya dengan masyarakat.
"Saya berharap, kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua," ujar Meutya Hafid.
Dalam kesempatan itu, tampak politisi Partai Golkar itu bersama Ustaz Maulana berinteraksi dan berbaur langsung dengan para ibu-ibu pengajian yang hadir dalam Tabligh Akbar bertajuk Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI dalam Nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah tersebut.
Masyarakat pun mengambil kesempatan ini dengan meminta Meutya Hafid untuk berfoto bersama.
Dalam salah satu interaksinya dengan jemaah, Ustaz Maulana bertanya apa yang membuat Meutya hebat.
“Saya terus belajar karena saya tidak ingin merasa seperti saya sudah cerdas. Saya belajar banyak dari orang lain, dan saya tetap rendah hati. Insya Allah, orang akan membantu dan senang dengan kami,” kata Meutya.
Selain itu, sejak kecil, Meutya diajari oleh ayahnya untuk terus memberi amal.
“Ayahku selalu memberikan pakaian dan sepatunya yang lama kepada orang lain ketika kami membeli yang baru. Dia tidak suka belanja. Dia mengatakan, misalnya, jika sepatunya masih baik-baik saja tapi kami membelikannya yang baru, ia akan memberikan sepatunya yang lama kepada orang lain. Ini menjadi pengingat bagi saya untuk selalu memberi amal," ungkapnya.
Namun, posisinya sebagai perwakilan untuk wanita di parlemen tidak bisa dipisahkan dari dukungan dan doa wanita yang hadir dalam acara tersebut.
Selama acara, Ustaz Maulana mengingatkan jemaah untuk memelihara ibadah mereka dari hari pertama hingga hari kesepuluh Muharram 1445 H, dengan puncak jatuh pada Jumat (28/7/23) tepat pada Hari Asyura.
Mengapa Hari Asyura? Ustaz Maulana menjelaskan bahwa hari itu menandai beberapa peristiwa penting, termasuk turunnya Adam ke Bumi, kenaikan Idris ke surga, penempatan perahu Nu, penyelamatan Ibrahim dari api Raja Namrud, penyeberangan Musa melintasi Laut Merah, dan kesembuhan Ayub dari penyakitnya.
"Juga, kebutaan Yakub sembuh, Yunus keluar dari perut ikan, Daud diselamatkan dari tuduhan, dan Sulaiman ditinggikan menjadi raja. Semua kemuliaan dan kemenangan para nabi hadir pada Hari Asyura. Jadi, mari tidak marah dan tingkatkan amal, puasa, dan memasak makanan lezat untuk keluarga kita. Di sore hari, baca surah Asyura sepuluh kali, dan cari waktu untuk mengelus kepala yatim piatu," pungkasnya.
Acara keagamaan ini pun mendapat apresiasi positif dari warga Medan yang menghadiri acara tersebut. Mereka menyampaikan terima kasih kepada Meutya Hafid yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami sangat terharu dan merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Semoga kegiatan positif seperti ini bisa terus diadakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar salah seorang peserta.
Editor : Ismail