get app
inews
Aa Read Next : Polisi Grebek Markas Begal di KIM III, 9 Pelaku yang Diamankan Positif Narkoba

Tembak Mati Pelaku Begal, KontraS Sumut: Bobby Nasution Kalut dengan Keadaan Saat ini

Kamis, 13 Juli 2023 | 14:27 WIB
header img
Koordinator Kontras Sumut, Rahmat Muhammad. (Foto: Jafar/iNewsMedan)

MEDAN, iNewsMedan.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan bahwa para pelaku begal yang meresahkan masyarakat harus ditindak tegas bahkan ditembak mati. Pernyataan itu ditanggapi oleh KontraS Sumatera Utara (Sumut) yang menyatakan bahwa Bobby kalut dengan keadaan saat ini.

"Saya kira Bobby kalut dengan keadaan yang terjadi di Kota Medan. Banyak terjadi kejahatan, pencurian, begal, Curanmor dan narkoba. Tentu saja ini menjadi problem yang sangat menjamur di Medan saat ini. Dan itu menjadi kekalutan bagi Bobby untuk dia bersikap bahwa, ya udah bagi kejahatan di tembak mati saja," kata Koordinator Kontras Sumut, Rahmat Muhammad kepada wartawan, Kamis (13/7/2023). 

Kata Rahmat, pernyataan menantu Presiden Joko Widodo tersebut sangat disayangkan karena Bobby merupakan pejabat publik.

"Tanggapan Bobby kan dia melemparkan pendapat masyarakat terkait penembakan itu dan itu juga permintaan dari masyarakat. Saya kira tentu kami sayangkan karena pernyataan Bobby adalah pernyataan pejabat publik, dia bukan pernyataan dari masyarakat," ucapnya.

Kalau masyarakat, kata Rahmat tentu itu bukan jadi legitimasi bagi aparat untuk melakukan penembakan mati. Dan sayangnya, pada saat Bobby menyatakan untuk meminta aparatur kepolisian menembak pelaku begal dan kejahatan itu justru terjadi. 

"Ada beberapa kasus yang ternyata bukan hanya di Medan, tapi juga di Langkat. Justru juga ada curanmor yang ditembak mati. Itu artinya pernyataan Bobby jadi legitimasi bagi kepolisian untuk melakukan penembakan," terang Rahmat.

Oleh karena itu, Rahmat mengungkapkan bahwa sebagai kepala daerah apalagi wali kota tidak sepantasnya mengatakan hal tersebut. Karena pihak kepolisan punya mekanisme dalam penegakkan hukum.
 
"Kepolisian sendiri memiliki mekanisme yang seabrek dalam proses penegakan hukum terutama dalam penembakan itu. Karena kepolisian punya Perkap nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dan itu sangat lengkap dan ketika Perkap itu dibaca itu muskil sekali ada orang ditembak mati karena tahapan-tahapannya itu ada sampai pada penggunaan kekuatan dan tujuan penggunaan kekuatannya itu pun dia bukan untuk menembak mati, tapi ya untuk melumpuhkan saja," ungkapnya.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut