get app
inews
Aa Text
Read Next : Pj Gubernur Sumut Rotasi Jabatan, Akademisi Sebut Langkah Tepat untuk Perkuat Kinerja Birokrasi

Gubernur Sumatera Utara ke-14, Rudolf Pardede Meninggal Dunia

Rabu, 28 Juni 2023 | 12:56 WIB
header img
Gubernur Sumatera Utara ke-14, Rudolf Pardede meninggal dunia. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) ke-14, Rudolf Matzuoka Pardede meninggal dunia, Selasa (27/6/2023) malam. Gubernur Sumut periode 2006-2008 itu menghembuskan napas terakhirnya saat dalam perawatan di salah satu rumah sakit di Medan.

Kabar wafatnya Rudolf dibenarkan Kepala Dinas Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus. Kata Ilyas Rudolf meninggal dunia pukul 21.15 WIB di salah satu rumah sakit di Medan. Almarhum wafat di usia 81 tahun. 

"Iya benar, seperti informasi yang sudah banyak beredar. Beliau wafat malam tadi," kata Ilyas dikutip dari iNews Sumut, Rabu (28/6/2023).  

Jenazah Rudolf saat ini disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi, Medan Maimun, Kota Medan. Sejumlah pejabat dan  tokoh masyarakat Sumatera Utara terlihat hadir ke rumah duka.

"Gubernur juga akan melayat pagi ini," ucap Ilyas. 

Rudolf Matzuoka Pardede dilantik menjadi Gubernur Sumut menggantikan Tengku Rizal Nurdin yang tewas akibat kecelakaan pesawat Mandala Airlines RI-091 di kawasan Padang Bulan, Kota Medan sesaat setelah lepas landas dari Bandara Polonia Medan pada 5 September 2005.  

Dilansir dari laman resmi Pemko Medan, Rudolf disebut sebagai Gubernur Sumut pertama yang berasal dari warga sipil sejak Orde Baru. Rudolf lahir di Balige pada 4 April 1942. Ia merupakan anak dari mantan Menteri Berdikari di akhir era Presiden Soekarno tahun 1964, Dr TD Pardede dan ibu bernama Hermina Tambunan. 

Rudolf mengenyam pendidikan formal di berbagai daerah, seperti lulus SD di Medan pada 1954, SMP di Tanjung Pinang pada 1957, SMA di Sukabumi pada 1960, dan menyelesaikan kuliah di Jepang pada 1966 dengan gelar Sarjana Ekonomi. Selain pendidikan formal, Rudolf juga mengenyam pendidikan non-formal, yaitu management course di Inggris, management course di Jerman dan kursus perantara pedagang efek di Amerika.  

Pada tahun 1968-1972, Rudolf aktif di perusahaan yang didirikan ayahnya dengan menjabat sebagai Board of Directory TD Perdede Holding Company, kemudian Direktur Hotel Danau Toba International 1972-1974. Direktur Pertekstilan TD Pardede 1974-1976, Dewan Komisaris TD Pardede Holding Company 1992-1999. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Yayasan TD Pardede Foundation 1992-1999, Presiden Komisaris PT Berkat Kasih Karunia 1992-1999 dan Presiden Komisaris Balai Hermina Jakarta 1990-1999. 

Dalam berorganisasi, Rudolf juga menjadi Ketua HIPMI Sumut pada tahun 1969. Ia pernah menjadi Ketum Kesebelasan Pardedetex 1978-1980 yang diisi para pemain Timnas Indonesia. Selain itu, ia juga pernah menjabat Dewan Pembina Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan Fan Club pada 2004, yang merupakan kelompok suporter PSMS. 

Rudolf juga pernah menjadi Ketum Dewan Pembangunan Gereja Injil Indonesia 1992-1999, Ketua Dewan Pembina KKI Sumut 2001, Ketua Dewan Pembina Himpunan Abang Beca Sumut (HABSU) 2002, Ketum Perhimpunan Lingkungan Hidup Indonesia 2002. Termasuk pernah menjabat sebagai Dewan Pembina Serikat Pengacara Indonesia 2003. 

Sejak 1982, Rudolf sudah menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia (kini PDIP). Pada tahun 2020, Rudolf dipercaya menjadi Ketua PDIP Sumut hingga 2010. Sebelum menjadi Ketua PDIP Sumut, Rudolf merupakan anggota DPR RI pada 1982-1987. Ia juga menjadi anggota MPR RI utusan Sumut 1999. 

Pada pemilihan Gubernur Sumut 2003, Rudolf maju sebagai calon wakil berpasangan dengan gubernur petahana, Tengku Rizal Nurdin. Mereka berhasil mengalahkan dua pasangan yang lain, Chairuman Harahap-Serta Ginting dan Amrun Daulay-Baskami Ginting. 

Rudolf kemudian dilantik sebagai Gubernur Sumut defenitif di tahun 2006 sampai 2008. Dia dilantik oleh Mendagri di Gedung Sasana Bhakti Praja III, Depdagri, Jakarta. Pada Pilkada Sumut 2008, Rudolf tidak mencalonkan diri lagi sebagai gubernur. 

Saat itu ada lima calon yang akhirnya dimenangkan oleh pasangan Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho. Setelah jabatannya di PDIP berakhir di 2010, Rudolf kemudian menyeberang ke Partai Gerindra. Di Partai besutan Prabowo Subianto itu, Rudolf sempat mendapatkan  jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra Sumut. 
 

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut