MEDAN, iNews.id - Gerakan Mahasiswa Bersatu Masyarakat (GEMBIRA) Sumatera Utara (Sumut) membawa 6 ekor bebek dan sebuah keranda mayat dalam melakukan aksi di depan Kantor Gubsu, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Senin (10/1/2022).
Enam ekor bebek ini dibawa sebagai tanda Pemerintah Kabupaten Langkat lambat dalam pembangunan infrastruktur kesehatan dan sosial.
"Filosofi kami bebek, lambat jalan, banyak cakap, kenyang, ribut," kata perwakilan aksi GEMBIRA, Yudhi William Pranata.
Yudhi menjelaskan, ingin bertemu dengan Gubsu untuk menyampaikan perihal minimnya pembangunan dalam segi infrastruktur di Kabupaten Langkat.
"Kami ingin menjumpai bapak Edy Rahmayadi terkait 108 infrastruktur yang ada di Kabupaten Langkat dan 39 Desa yang hari ini sangat minim dari kesejahteraan dari Kabupaten Langkat" jelasnya.
Salah satu contohnya, lanjut Yudhi adalah kawasan wisata Bukit Lawang yang sudah dikenal mancanegara.
"Mungkin Boleh abang lihat bang. Jalan ke sana infrastruktur babak belur. Hancur lebur. Baik dari segi kesehatan, pendidikan, sosial," sambungnya.
Lebih lanjut, Yudhi mendesak agar Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberikan rapor merah terhadap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin.
"Jadi kami hari ini mendesak bapak Gubsu beri rapor merah kepada Bapak Terbit Rencana Perangin-angin. Kalau abang abang sekalian atau Bapak Gubsu ingin ditemani langsung ke Kabupaten Langkat kita siap. Baik daerah Tangkahan, Kuala Sawit, Pematang Jaya, dan daerah lainnya," sebutnya.
Tak hanya itu, aksi massa juga menyinggung terkait permasalahan korupsi dan narkoba yang terjadi di Pemkab Langkat.
Editor : Ismail