JAKARTA, iNewsMedan.id - TikToker Bima Yudho Saputro asal Lampung kembali viral usai sebut Megawati Soekarnoputri janda akhirnya meminta maaf. Dia memberikan penjelasan soal diksi janda untuk menyebut Ketua Umum PDIP tersebut.
Bima memberikan klarifikasi yang di posting pada akun Tiktok miliknya dalam video berdurasi 3.40 menit. Dia mengatakan penggunaan kata janda untuk Megawati bukan bermakna buruk.
"Di situ gw tidak bermaksud untuk menggunakan konotasi janda untuk kaya buruk ya. Gw bilang mengungkapkan kekesalan gw ketika itu piala dunia dibatalkan gitu kan. Gw cuma menyurakan isi hati gw sendiri gitu kan," ucap Bima.
"Gw pribadi sih minta maaf yang sebesar-besarnya kepada para netizen Indonesia kalau ucapan gw itu menginggung kalian yang bekerja dengan partai," ucapnya lagi.
Dia pun menjelaskan jika video itu diupload sebelum dirinya viral mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung. Namun, lagi-lagi Bima mengucapkan permohonan maaf atas ucapannya tersebut.
"Gw di sini banyak belajar dan menerima banyak perspektif dari orang-orang Bim ini kata-katanya harus dibenerin ya gw minta maaf guys. emang gw anak muda yang masih berapi-api gt," ujarnya.
Sebelumnya, dalam akun TikToknya, @awbimaxreborn, mengunggah video percakapan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo diwawancarai Najwa Shihab. Dalam video itu menanyakan soal alasannya menolak Timnas Israel bertanding di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Najwa dalam wawancaranya langsung menanyakan apakah penolakan Ganjar ada kaitannya dengan Megawati.
"Ini perintah Bu Mega?" kata Najwa dalam video tersebut
Namun, gambar langsung berganti dengan komentar Bima. Dia langsung mengatakan, jika penolakan Ganjar memagng perintah Mega. Namun panggilan Mega itu digantikan Bima dengan menyebut janda.
"Udah ketebak dah, lagian disuruh ngomong sama itu janda, janda satu itu tuh, lo nurut, duh udah deh, nggak usah ditanggapi," ucapnya.
Netizen yang melihat ini pun langsung bereaksi. Mereka menilai, ucapan Bima kali ini kurang etis. Apalagi, Megawati merupakan mantan Presiden Indonesia.
Editor : Chris