get app
inews
Aa Text
Read Next : Puncak Peringatan Hari Stroke Sedunia di Medan, Membangun Kesadaran Melalui CERDIK dan SEGERA

Guru Besar Bedah Saraf Ungkap Penyebab Stroke di Kalangan Artis

Senin, 27 Maret 2023 | 15:00 WIB
header img
Guru Besar Bedah Saraf Medan Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K). (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Akhir-akhir ini pemberitaan terkait stroke perdarahan yang menimpa kalangan artis ramai mencuat di media sosial. Yang terbaru, artis sekaligus presenter kondang Indra Bekti mengalami perdarahan otak. Indra pun harus menjalani operasi dan pemasangan selang permanen akibat perdarahan otak tersebut.

Sebelum Indra, terdapat beberapa artis seperti Tukul Arwana, Mat Solar, dan Nani Wijaya yang juga mengalami hal yang sama. Banyaknya kasus stroke di kalangan artis menjadi perhatian baik dari kalangan artis itu sendiri maupun masyarakat luas, mengingat stroke yang terjadi secara mendadak, dapat menimbulkan kecacatan hingga kematian.

Seorang Guru Besar Bedah Saraf Medan Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K) turut memberi komentarnya terkait fenomena ini. Kata Prof Ridha bahwa stroke merupakan keadaan di mana aliran arah ke otak terganggu, bisa karena adanya sumbatan (stroke iskemik) maupun perdarahan (stroke hemoragik). 

"Untuk stroke perdarahan, pecahnya pembuluh darah secara tiba-tiba dapat disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi, kelainan struktur pembuluh darah bawaan seperti malformasi arteriovena, atau terdapatnya aneurisma yaitu lapisan pembuluh darah yang tipis dan menggembung pada seseorang," katanya kepada iNewsMedan.id, Senin (27/3/2023).

Prof Ridha menjelaskan, beberapa gejala atau tanda yang umum diketahui mengarah ke diagnosis stroke antara lain adalah kelemahan sisi tubuh, gangguan sensorik satu sisi tubuh, gangguan pada lapang pandang penglihatan, vertigo, kesulitan berbicara, hingga penurunan kesadaran yang seluruhnya terjadi secara mendadak.

'Time is brain' merupakan istilah dalam penanganan stroke, yang artinya setiap detik keterlambatan penanganan akan berdampak buruk pada otak. 

"Jika kita melihat seseorang dengan tanda dan gejala stroke maka segeralah dibawa ke rumah sakit. Tatalaksana dari stroke perdarahan bergantung pada volume perdarahan serta kondisi klinis dari pasien itu sendiri," jelas Prof. Ridha.

Apabila volume perdarahan luas, kata Prof. Ridha dapat dilakukan operasi untuk evakuasi perdarahan, sedangkan apabila perdarahan minimal, perlu pertimbangan klinis untuk tatalaksana lebih lanjut.

"Untuk mencegah terjadinya stroke, kita perlu mengontrol tekenan darah dan skrining penyakit metabolik lain seperti kolesterol dan gula darah. Perubahan gaya hidup, mengurangi asupan garam, menghindari konsumsi alkohol, menurunkan berat badan, mengatur pola diet yang sehat, serta olahraga teratur terbukti menurunkan risiko terjadinya stroke," tandas Prof. Ridha Dharmajaya.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut