MEDAN, iNewsMedan.id - F1PowerBoat (F1H2O) diharapkan dapat mendongkrak perekonomian di Sumatera Utara dan mempromosikan Danau Toba ke seluruh dunia. Mengingat, event ini pertama kali diselenggarakan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah saat menjadi pembicara dalam Diskusi Panel yang diselanggarakan oleh Forum Jurnalis Pariwisata (Forlispar) dengan tema 'Tantangan dan Peluang Pengembangan Pariwisata Olahraga di Kawasan Danau Toba' yang diselenggarakan di Medan, Senin (13/2/2023).
"F1PowerBoat ini kejuaraan internasional, ini peluang untuk mengenalkan Sumut ke dunia. Karena dengan event dunia ini perekonomian akan terdongkrak, khususnya di Sumatera Utara," ungkapnya.
Diskusi Panel ini juga menghadirkan pembicara lainnya yakni, Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Jimmy B Panjaitan, Ketua Ikatan Mobil (IMI) Sumatera Utara Harun Mustafa Nasution dan Ahli Pariwisata Sumatera Utara Prof. Ir. Nurlisa Ginting.
Musa Rajekshah atau akrab disapa Ijeck menambahkan bahwa persiapan menjelang F1H2O masih terus berjalan hingga saat ini. Dengan harapan, sambung Ijeck, masyarakat di luar Sumut lebih mengenal event F1H2O ini.
"Dengan event ini, semua orang harus tahu. Kalau Multi Player Efect dalam satu event pasti ada. Makin besar minat event itu secara internasional makin besar efek ekonominya," jelasnya.
"Adanya event F1H2O ini, Rp200 miliar lebih perputaran uang yang akan datang ke event itu. Belum lagi promosi daerah dan orang yang akan berinvestasi dalam even itu," tambahnya.
Dirut BPODT, Jimmy B Panjaitan menyebut, persiapan F1H2O harus matang dan berkolaborasi dengan semua pihak. Sebab, lanjut Jimmy, event ini berskala internasional dan menjadi perhatian dunia.
"Event ini perlu juga melakukan hal-hal besar, kolaborasi besar dan jiwa besar. Kami survei dengan owner H2O, dapatlah Balige. Dia bilang, dari semua venue, hanya Balige lah yang paling menarik, dia sebut alamnya masih unik sekali, kalau pun dibuat tolong pertahankan alamnya, karena ini yang paling unik," ujarnya.
Jimmy juga mengingatkan, event internasional ini harus tetap menonjolkan kearifan lokalnya dan dipertahankan. "Kami buat event besar, tapi sustainablenya, kearifan lokalnya tetap dipertahankan. Dan ini penting bagi penyelenggara itu soal keamanan dan aksesbilitas," ucapnya.
Ketua IMI Sumut Harun Mustafa Nasution menuturkan bahwa perhelatan olahraga internasional ini harus memiliki dampak ekonomi terhadap masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba.
"Event ini membawa dampak yang banyak bagi masyarakat. Dari segi otomotif, banyak yang dibawa ke Danau Toba," tutupnya.
Senada dengan hal itu, Ahli Pariwisata Sumut, Prof. Ir Nurlisa Ginting juga berharap agat event yang pertama kali digelar di Indonesia ini bisa menyejahterakan masyarakat.
"Mudah-mudahan F1H2O bisa berjalan lancara, dan bisa meningkatkan kesejahtareaan masyarakat Sumut, khususnya Balige," tandasnya.
Editor : Odi Siregar