get app
inews
Aa Read Next : Mesin BBM Pertamini Makan Korban, Pemuda Toba Tewas Tersengat Kena Aliran Listrik

Pasca BBM Naik, Harga Cabai Merah Anjlok Hingga 30 Persen

Selasa, 13 September 2022 | 12:22 WIB
header img
Pasca BBM naik, harga cabai merah anjlok hingga 30 persen. (Foto: Isnaini Kharisma/iNewsMedan).

MEDAN, iNewsMedan.id - Harga sejumlah kebutuhan pangan di Sumatera Utara (Sumut) pada akhir pekan lalu sempat bertahan stabil, bahkan untuk komoditas cabai merah justru sempat turun. Pada awal pekan ini, harga cabai merah pun kembali menunjukkan tren penurunannya. Bahkan tak tanggung-tanggung, penurunan harga cabai merah di Sumut, khususnya di Kota Medan mencapai 30 persen.

Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, berdasarkan pantuan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Sumut, menunjukkan harga cabai merah pada akhir pekan lalu berkisar Rp78.000 per kg, kini dijual sekitar Rp63.000 per kg. Untuk di Kota Medan, harga cabai merah merosot drastis di level Rp49.000 per kg dari posisi sebelumnya di akhir pekan yang masih berada di kisaran Rp71.000 per kg. Harga jual tersebut anjlok hingga 30 persen di awal pekan ini.

"Namun, kondisi sebaliknya ditunjukkan dari komoditas cabai rawit. Harganya justru mengalami kenaikan sekitar 20 persen di Kota Medan. Di Sumut sendiri juga terjadi kenaikan harga cabai rawit sekitar 13 persen. Selain cabai rawit, bawang merah dan daging ayam juga mengalami kenaikan. Harga bawang merah naik dari kisaran Rp33.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg atau naik sekitar 5,3 persen. Sedangkan daging ayam juga naik dari Rp31.950 menjadi Rp32.550 per kg atau naik sekitar 1,9 persen," kata Gunawan di Medan, Selasa (13/9/2022).

Lebih lanjut Gunawan menjelaskan, untuk harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan juga naik yang sebelumnya berkisar Rp28.700 naik menjadi Rp30.700 per kg. Kenaikan memang sedikit, hanya sekitar 7 persen saja. 

"Untuk kenaikan harga daging ayam dan cabai rawit tengah dilakukan pendalaman. Kenaikan bisa saja dikarenakan adanya penyesuaian tarif angkutan seiring dengan kenaikan harga BBM sebelumnya," jelasnya.

Menurutnya, disisi lainnya, fenomena yang terjadi di Sumut saat ini sejumlah harga kebutuhan lainnya juga banyak yang terpantau mengalami penurunan. Di antaranya, telur ayam dan bawang putih. Meskipun penurunannya terbilang sangat kecil sekitar 1 persen, namun juga dilakukan penelusuran penurunan tersebut di saat BBM dinaikkan harganya.

"Maka itu, belum bisa ditarik kesimpulan apakah kenaikan harga BBM benar-benar berimplikasi pada kebutuhan harga pangan atau tidak. Meskipun saya tetap berkesimpulan bahwa harga BBM akan memberikan andil pada kenaikan harga kebutuhan pangan. Namun, sejauh ini fakta dilapangan belum mendukung sepenuhnya kemungkinan tersebut," ujarnya.

Gunawan menambahkan, pihaknya tengah melakukan observasi kemungkinan peralihan konsumsi, perhitungan ongkos distribusi hingga hal lainnya seperti potensi adanya penurunan daya beli. 

"Semuanya sedang kami observasi dan tetap dilakukan evaluasi secara periodik setidaknya hingga 7 pekan mendatang. Tetapi, kami berharap realisasi harga pangan nantinya tak akan jauh berbeda dengan realisasi pada hari ini," tambahnya.

Secara terpisah, Pedagang Cabai di Pasar Halat Medan, Emi menuturkan, untuk penjualan harga cabai merah memang mengalami penurunan dan stok barang dari petani juga banyak sehingga kebutuhan konsumen bisa terpenuhi.

"Untuk cabai merah mengalami penurunan harga drastis dan ini menguntungkan konsumen sehingga mereka bisa membeli dalam jumlah banyak. Apalagi pembeli kami juga banyak dari kalangan pengusaha rumah makan," ujarnya.

Sementara itu, pedagang daging ayam, John menambahkan, harga daging ayam mengalami sedikit kenaikan harga. Namun, untuk permintaan dari konsumen masih stabil.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut