MEDAN, iNewsMedan.id - Ketersediaan beras yang dikuasai Bulog posisi 30 Agustus 2022 mencapai 11.472 ton. Keadaan ini cukup aman hingga Desember 2022 mendatang dan menjual minyak goreng (migor) Rp14.000 per liter.
Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sumut, Arif Mandu mengatakan, stok 11.472 ton itu terdiri dari beras yang ada di gudang Bulog sebanyak 3.223 ton dan dalam perjalanan dari Sulawesi Selatan sebanyak 8.248 ton.
"Stok beras aman hingga Desember 2022," tegas Arif.
Dia menjelaskan, 11.472 ton itu, sebanyak 2.502 ton merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) atau menjadi beras untuk pelayanan publik (public service obligation/PSO).
Lebih lanjut, untuk serapan beras petani, realisasinya masih 2.000 ton yang merupakan beras komersil dengan harga jual ke pasaran Rp11.000-Rp12.000 per kg. Namun belakangan sejak pemerintahan memberlakukan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) jadi bantuan tunai maka pasar untuk beras komersil itu jadi hilang.
"Jika beli beras tak ada pasar ya payah," ungkapnya.
Bahkan, harga beras di tingkat petani cukup tinggi mencapai Rp9.000 per kg. Sedangkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras Rp8.300 per kg. Tingginya harga di tingkat petani memang membantu petani, namun Bulog tidak bisa membelinya jika harga diatas HPP.
"Saat ini mau panen padi di Deliserdang, Sergai dan Asahan dalam September dan Oktober 2022. Jadi dengan panen yang banyak ini stok beras tak ada kekurangan," jelasnya.
Untuk stok pangan lainnya yang dimiliki Bulog yakni komoditi 169,95 ton dengan harga jual ke pasar Rp13.500 per kg. Minyak goreng 8.636 liter dengan harga jual Rp14.000 per liter. Daging sapi/kerbau 4,45 ton dengan harga jual Rp80.000 per kg.
Arif menambahkan semua komoditi ini bisa dibeli konsumen di Kantor Cabang Medan, atau di gudang Mustafa dan gudang Jemadi.
"Untuk cabai merah, kami belum membelinya dari petani karena tempat penyimpanannya tidak ada. Cabai merah kan cepat busuk jadi harus ada cold storagenya," pungkas Arif.
Editor : Odi Siregar