BOGOR, iNews.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, bahwasanya kasus stunting, kematian ibu melahirkan dan kematian anak masih cukup tinggi di Indonesia. Di mana, kasus stunting masih sekitar 20 persen, kematian ibu melahirkan 7.800-an pertahun dan kematian anak 25.000 pertahun.
"Itu yang mau kita turunkan. Bagaimana program untuk menurunkannya? Yang pertama adalah itu banyak masalah hipertensi ibu meninggal. Jadi harus rajin, banyak olahraga. Yang kedua kematian ibu, kematian anak sama stunting itu disebabkan karena kurang gizi. Makanya mesti makan yang cukup. Yang ketiga kematian ibu dan kematian anak itu juga disebabkan anemia, kurang darah. Jadi mesti minum tablet tambah darah," kata Budi di SMKN 1 Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya, ada tiga program yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Seperti dengan olahraga cukup agar hipertensi turun, kemudian remaja makan yang bergizi sekaligus tablet tambah darah supaya tidak kurang darah.
"Bagaimana menjalankan (program) ini ke 5 juta ibu-ibu yang hamil setiap tahun atau 12 juta remaja yang nanti akan masuk masa subur. Itu gak mungkin kita lakukan sendiri. Kita harus lakukan dalam model gerakan dimana masing-masing putri ini mengerti bahwa mereka harus jaga kesehatan mereka. Itu sebabnya kita bikin program aksi bergizi sekarang," katanya.
Budi menargetkan 12 juta remaja putri kelas 7-10 atau yang memasuki usia subur untuk diberikan tablet tambah darah dan makanan tambahan. Target tersebut masih terus dikejar agar permasalahan kesehatan itu teratasi atau ditekan sekecil mungkin.
"Sekarang masih tinggi jadi daerah sini saja (Bogor) masih 13 persen ,14 persen yang anemia. Karena yang anemia itu bisa stunting, kematian ibu dan kematian anak. Nah itu yang mesti kita naikin. Artinya kecukupannya mesti naik, kita harus nurunin dari 13 persen kalau bisa ke 10 persen atau ke 5 persen," tuturnya.
Editor : Odi Siregar