SERGAI, iNews.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri kegiatan panen raya padi dengan menaiki combine harvester atau yang dikenal dengan odong-odong di sawah petani Desa Makmur, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Kamis (14/7/2022).
Kegiatan Panen Raya Padi tersebut merupakan program pengembangan budidaya padi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di atas lahan seluas 200 hektare. Di samping itu, Edy juga menyempatkan berdialog dengan para petani dan masyarakat.
Edy mengungkapkan, bahwa padi merupakan kebutuhan pokok masyarakat Sumut. Maka dari itu, ia pun mengapresiasi para petani yang terus bekerja keras untuk menghasilkan padi guna memenuhi kebutuhan daerah.
"Beras Sumut itu surplus, salah satu penyumbang beras yang membuat surplus itu Sergai ini, saya ucapkan terima kasih kepada ibu-ibu dan bapak-bapak petani sekalian," ujar Edy didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumut Nawal Lubis.
Selain itu, Edy juga akan terus memberikan stimulus dan semangat kepada para petani untuk memajukan pertanian di Sumut. Hal itu ditujukan untuk menuju swasembada pangan Sumut, khususnya beras.
"Kita ingin pangan kita tidak lagi diimpor, kita telah lama dininabobokkan oleh impor, padi, jagung, gandum semua, itulah yang membuat pelemahan ekonomi, pelemahan pangan, jadi jangan pernah lagi mau seperti itu, ini kita juga sedang diskusikan bagaimana petani bisa makmur," kata Edy.
Sementara itu, Kepala Desa Makmur Saprik mewakili masyarakat dan petani di desanya, mengaku senang atas kehadiran gubernur dan rombongan. Kemudian, gubernur juga turut memberikan bantuan kepada petani.
Namun menurut Saprik, warga desanya masih membutuhkan bantuan mesin panen combine harvester. Selain memudahkan petani dalam memanen padinya, mesin panen tersebut juga dapat membuka lapangan kerja baru bagi warganya.
"Di desa kami kesulitan masalah odong-odong, atau alat panen padi, di desa kami tidak ada alat ini, jadinya kami pakai alat dari luar desa yang pekerjanya dari luar desa, " kata Saprik.
Editor : Odi Siregar