JAKARTA, iNews.id- Internet yang saat ini telah menjadi bagian dari perkembangan teknologi memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan tidak terkecuali dalam sektor ekonomi.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, H. Anton Sukartono Suratto, M.Si, mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beragam kebudayaan, dan beragam budaya tersebut memiliki value atau nilai.
Hal ini tentu dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk lokal di era digital sekarang ini.
“Produk lokal merupakan produk yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Biasanya produk ini memiliki keunikan atau kekhasan dari tempat asalnya, bentuknya bisa berupa makanan, karya pengrajin, kain, objek wisata, hingga kesenian Sebagai seorang penjual yang hendak memasarkan produknya, tentu butuh sesuatu hal yang unik untuk menarik minat pembeli," ucapnya dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, Senin (27/6).
Akan tetapi lanjutnya, sesuatu itu harus diawali dari diri sendiri dengan kemauan, kesiapan, kreativitas, inovatif, pengetahuan, dan kemampuan. Kemudahan menjual bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penjual karena harus menyiapkan dirinya akan digitalisasi. Pada era digitalisasi, umumnya jual beli menggunakan e-commerce dan marketplace," tutur Anton.
Dia juga mendorong masyarakat untuk memulai memasarkan produk lokal secara digital. Produk yang telah dipasarkan secara digital, tentu memiliki peluang untuk menembus pasar internasional.
Menurutnya, produk-produk lokal masih harus berjuang untuk merajai pasar di negeri sendiri. Dan salah satu tantangannya adalah soal jaringan pemasaran.
”Saat ini kita bisa melihat bahwa antusiasme masyarakat di dunia digital sudah sangat besar sehingga eksistensi sebuah produk atau brand di dunia digital sangat penting agar dapat menjangkau para konsumennya. Selain itu bagi yang sudah nyaman menggunakan strategi pemasaran secara offline, persaingan penjualan produk di dunia digital akan menjadi sebuah tantangan besar bagi mereka yang sama sekali tidak mengenal pemasaran dengan digital. Maka tidak heran jika banyak pelaku usaha yang sudah berdiri sejak puluhan tahun tiba-tiba gulung tikar karena tidak bisa menyesuaikan perkembangan zaman," pungkasnya.
Peneliti Ekonomi Digital SIGMAPHI, Gusti Raganata, memaparkan berdasarkan data bahwa angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat sejak tahun 2020 sampai awal tahun 2022 dari 2.97% menjadi 5.01%.
Dia juga mengatakan pada saat terjadi pandemi, ada sektor ekonomi yang mengalami penurunan, namun ada juga sektor ekonomi yang justru cenderung meningkat, salah satunya yaitu E-Commerce.
Menurut data yang bersumber dari hootsuite, pada Januari 2021 tercatat pengguna internet di Indonesia mencapai 73,7% dari total populasi, tentunya sebagian besar pengguna tersebut merupakan pengguna E-Commerce. Beliau juga mengatakan bahwa ada beberapa alasan masyarakat Indonesia memilih untuk menggunakan E-Commerce dalam kehidupan sehari-hari, kualitas produk yang baik, layanan pengiriman yang variatif, layanan pengiriman cepat, dan fitur tracking pengiriman yang baik.
Dia memaparkan data yang menyatakan bahwa produk fashion, makanan dan minuman, serta peralatan rumah tangga adalah beberapa kategori produk yang paling diminati di E-Commerce yang ada di Indonesia.
Adapun beberapa platform E-Commerce yang menjadi favorit di Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee, BukaLapak, Lazada, dan Blibli. Masing-masing platform tersebut memiliki admin fee yang berbeda-beda.
Editor : Ismail