get app
inews
Aa Read Next : Bobby Nasution Hadiri Maulid Akbar Komunitas Dai Milenial Deliserdang, Ini Pesannya

KBI Dorong Karyawan BUMN dari Generasi Milenial

Senin, 20 Juni 2022 | 19:00 WIB
header img
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNews.id - Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa Kementerian BUMN tengah berupaya agar 80 persen dari total karyawan BUMN adalah kaum milenial. Untuk saat ini, karyawan milenial di lingkungan BUMN mencapai 65 persen. Target ini menjadi Key Performance Indicator (KPI) yang dicanangkan dalam program transformasi BUMN, dan terus didorong untuk bisa terealisasi.

 Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi mengatakan, pihaknya tentu sangat mendukung upaya Kementerian BUMN terkait karyawan dari generasi milenial. Untuk saat ini, dari  50 Karyawan yang ada di KBI 75 persennya adalah generasi milenial. Kedepan tentunya KBI akan terus meningkatkan prosentase generasi milenial untuk menuju 80 persen. 

"Bagi KBI, tentunya tidak terjebak dalam jumlah karyawan milenialnya, namun lebih dari itu tantangan yang ada adalah bagaimana mempersiapkan karyawan generasi milenial ini menjadi talenta-talenta unggul yang memiliki kompetensi dan menerapkan value AKHLAK, sehingga siap untuk menjadi leader-leader dimasa mendatang," katanya, Senin (20/6/22).

Fajar menjelaskan, generasi milenial sendiri merupakan generasi yang lahir di rentang tahun 1980 sampai dengan 1996. Berdasarkan data BPS tahun 2021, generasi milenial Indonesia mencapai 69,38 Juta jiwa, atau 25,87 persen dari total penduduk Indonesia. 

Generasi milenial ini menduduki peringkat kedua, dibawah generasi Z yang lahir pada rentang waktu tahun 1997 – 2021 dengan total sebanyak 74,93 juta atau 27,94 persen dari total penduduk Indonesia.

 "Terkait generasi milenial, riset yang dilakukan Alvara Research Center menyebutkan bahwa generasi milenial menyimpan potensi besar untuk bisnis. Dalam kesehariannya, generasi ini memiliki perilaku yang kecanduan internet, kencenderungan melakukan transaksi non tunai, kemampuan multitasking, kerja cepat dan cerdas yang didukung teknologi, serta gemar berwisata. Namun, ada sisi lain dari generasi milenial yaitu memiliki  loyalitas yang rendah," jelas Fajar.

 Lebih lanjut, Fajar menambahkan, dengan berbagai perilaku yang dimiliki generasi milenial, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi KBI dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu pengembangan SDM tidak hanya dilakukan untuk hard skill, namun juga dari sisi soft skill. Selain itu, penyiapan tempat kerja serta berbagai sarana pendukungnya juga disiapkan untuk mendukung kebiasaan dan gaya hidup para milenial. Untuk itu, ruang kerja dibuat lebih terbuka, dan juga disiapkan ruangan yang memungkinkan karyawan bisa bekerja dengan nyaman.

 “Harapan kami, kedepan generasi milenial yang saat ini ada di KBI, akan mampu mengambil tongkat estafet kepemimpinan di korporasi. Apalagi dengan adanya regulasi baru bahwa yang menjadi Direksi tidak harus pensiun, tentunya ini menjadi peluang besar bagi generasi milenial KBI untuk menduduki pucuk pimpinan di korporasi. Saat ini di KBI terdapat 5 Kepala Divisi, dan 4 diantaranya dari generasi milenial, yang setiap saat bisa menduduki level pimpinan," ujar Fajar.

 Keberhasilan KBI dalam memaksimalkan talenta-talenta milenial tercermin dalam kinerja korporasi. Di tahun 2021, KBI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp. 101,6 Miliar, atau mengalami peningkatan 53 persen dibandingkan tahun 2020 dengan laba bersih sebesar Rp66,4 miliar. Sedangkan dari sisi pendapatan, di tahun 2021 KBI berhasil membukukan pendapatan operasional sebesar Rp189,5 miliar, sedangkan di tahun 2020 pendapatan operasional yang diperoleh mencapai Rp170 miliar.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut