MEDAN, iNewsMedan.id - Komunitas Ngobrol Buku menggelar Festival Sastra Akhir Pekan: Merayakan Penulis Sumatra, Merayakan Sastra Indonesia. Festival ini akan berlangsung selama empat pekan, mulai 20 September hingga 11 Oktober 2025, dan didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Program Aktivasi Penguatan Komunitas Sastra.
Ketua Ngobrol Buku, Eka Dalanta, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mengenalkan khazanah sastra Indonesia kepada masyarakat, khususnya di Sumatera Utara. "Tujuannya untuk memantik para pembaca sastra di Sumatra Utara agar rutin membahas karya-karya sastra Indonesia, menghidupkan lingkungan cinta sastra, serta mempererat silaturahmi sesama pegiat sastra," ujar Eka saat memberi keterangan di Medan, Selasa (23/09/2025).
Festival ini akan membahas empat karya sastra ternama, di antaranya Dengung Tanah Goyah (karya Iyut Fitra), Taksi Malam (karya T. Agus Khaidir), Kebun Jagal (karya Putra Hidayatullah), dan Mari Pergi Lebih Jauh (karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie). Diskusi akan diisi oleh para pegiat sastra terkemuka seperti Hasan Al Banna, Dian Purba, Seiska Handayani, Titan Sadewo, dan Putra Hidayatullah. Puncaknya, acara akan dihadiri langsung oleh penulis Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie dan editor Teguh Afandi.
Selain diskusi, acara ini juga menampilkan pertunjukan alih wahana, seperti musikalisasi puisi, pementasan teater, dan monolog dari para seniman dan pegiat teater di Sumatera Utara, termasuk Elisa Nauli, Juhendri Chaniago, AT Arief, Teater O USU, KBSI FIB USU, dan Bunda Djibril.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, mengatakan program Penguatan Komunitas Sastra ini adalah upaya menjembatani karya sastra dengan pembaca. "Komunitas sastra berperan sebagai ujung tombak yang menyebarluaskan karya sastra, dengan cara mendiskusikannya dan mengalihwahanakannya," tuturnya.
Festival ini telah memulai rangkaian acaranya pada Sabtu, 20 September 2025 di Avros Café Medan. Diskusi perdana ini membahas buku kumpulan puisi Dengung Tanah Goyah karya Iyut Fitra, penyair asal Payakumbuh, Sumatera Barat. Acara ini menghadirkan dua narasumber, Hasan Al Banna dan Seiska Handayani.
Menurut Hasan Al Banna, "Dengung" dalam judul buku tersebut merupakan metafora beban berat dalam kehidupan, sementara "tanah goyah" melambangkan keguncangan eksistensial. Ia menambahkan bahwa buku ini juga membawa nuansa "merantau" yang tidak hanya bermakna fisik, tetapi juga secara pemikiran.
Seiska Handayani, dalam pembacaannya, melihat bahwa "tanah goyah" tidak hanya mencerminkan kekecewaan terhadap situasi sosial, tetapi juga menyuarakan harapan. Ia menyebutkan, dalam banyak puisinya, sosok "ia" digambarkan sebagai tokoh yang ditinggalkan dan terombang-ambing di tengah dunia yang kacau.
Acara diskusi tersebut juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari dosen Fakultas Ilmu Budaya USU, AT. Arief, serta penampilan Titan Sadewo yang membacakan puisi dengan sentuhan beatbox.
Perwakilan dari Kementerian Kebudayaan, S. Metron Masdison, menyambut baik adanya kegiatan positif yang dilaksanakan oleh Ngobrol Buku.
"Kami mengapresiasi Komunitas Ngobrol Buku yang secara konsisten menghadirkan ruang diskusi dan apresiasi terhadap karya sastra," jelasnya.
Festival Sastra Akhir Pekan akan terus berlanjut. Pekan kedua akan membahas novel Taksi Malam (28 September), dilanjutkan diskusi online tentang Kebun Jagal (4 Oktober), dan puncaknya akan membahas novel Mari Pergi Lebih Jauh (11 Oktober) di Aula FIB USU. Dalam setiap diskusi, 15 eksemplar buku akan dibagikan secara gratis kepada peserta yang terpilih.
Editor : Jafar Sembiring
