Barang Tertinggal saat Haji? Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan

Ismail
Barang Tertinggal saat Haji? Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan (ist)

MADINAH, iNewsMedan.id — Proses perpindahan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah resmi dimulai pada Jumat, 10 Mei 2025. Dalam pergerakan besar ini, dinamika dan risiko tak terduga turut mengiringi perjalanan spiritual tersebut, termasuk permasalahan barang bawaan yang tertinggal atau tertukar.

Kepala Seksi Layanan Transportasi dan Perlindungan Jemaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Madinah, M. Slamet, mengungkapkan bahwa peningkatan mobilitas para jemaah dari berbagai hotel menuju bus dan kemudian ke Makkah membuka kemungkinan terjadinya kelalaian. “Terkadang karena kelelahan atau terburu-buru, barang seperti koper, kursi roda, hingga telepon genggam bisa tertinggal atau tertukar,” ujarnya, Rabu (14/5), dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, Slamet memastikan bahwa tim Linjam telah bersiaga penuh di sektor-sektor pemondokan. Setiap sektor, katanya, memiliki dua petugas khusus yang siap memberikan bantuan langsung jika jemaah mengalami kehilangan barang.

Sistem penanganan kehilangan telah dirancang secara sistematis. Bila ada laporan kehilangan, petugas akan segera mencatat laporan lengkap, mulai dari ciri-ciri barang, lokasi terakhir terlihat, hingga waktu perkiraannya. “Koordinasi langsung dilakukan, baik dengan petugas sektor lain, Daker Madinah, maupun dengan personel di bandara, jika diperlukan,” jelas Slamet.

Salah satu contoh yang disebutkan adalah saat ditemukan kursi roda yang tertinggal di Bandara Madinah. Menurut Slamet, kursi tersebut kemudian dikirim ke pos Daker Madinah setelah dipastikan milik jemaah Indonesia. Petugas selanjutnya akan menelusuri embarkasi asal jemaah tersebut sebelum menyerahkannya kembali melalui sektor terkait.

“Barang-barang yang tidak ditemukan pemiliknya selama di tanah suci tetap kami simpan dan kelola dengan baik. Jika tidak sempat diklaim, akan kami bawa kembali ke tanah air,” tegas Slamet.

Di tengah proses ibadah yang padat, pihaknya juga kembali mengimbau seluruh jemaah untuk selalu menjaga kesehatan dan memastikan kartu identitas pribadi selalu dibawa. Kartu tersebut, kata dia, penting dalam proses identifikasi dan bantuan, terutama bila jemaah tersesat atau membutuhkan pertolongan di jalan.

Dengan kesiagaan ini, panitia haji berharap seluruh proses ibadah berjalan lancar dan nyaman. “Kami siap membantu jemaah kapan pun, agar mereka bisa beribadah dengan tenang tanpa khawatir,” tutup Slamet. 

Editor : Ismail

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network