MEDAN, iNewsMedan.id – Reni Hariani (32), warga Medan Area sukses menjalankan bisnis AgenBRILink di Jalan Halat Simpang Megawati. Berawal dari saran sang adik pada tahun 2020, ia memanfaatkan kios yang sebelumnya disewa ayahnya untuk usaha.
“Saya awalnya hanya menjual pulsa, paket data, dan aksesoris HP dalam jumlah terbatas. Kemudian saya coba tanya ke BRI Unit Bakti, sebulan menunggu akhirnya bisa menjalankan BRILink,” ujar Reni saat ditemui tim iNewsMedan.id di gerainya pada Senin (10/3/2025).
Di awal usaha, ia hanya mengandalkan modal nekat. Namun karena menjadi satu-satunya AgenBRILink di lokasi tersebut, bisnisnya berkembang pesat berkat promosi dari mulut ke mulut. Dalam empat bulan pertama, ia bahkan berhasil mencapai target transaksi dan mendapatkan mesin EDC dari BRI untuk mempermudah layanan.
“Penghasilan dari BRILink saja bisa mencapai Rp 300 ribu per hari, tergantung kebutuhan pelanggan,” ungkapnya.
Dari setiap transaksi kecil, ia menetapkan biaya standar Rp 5.000, sementara untuk nominal besar, biaya administrasi disesuaikan. Layanan tersedia diantaranya tarik tunai, transfer, cek saldo, pulsa/paket data, dan bayar tagihan.
Dalam menjalankan usahanya, Reni juga sering menghadapi berbagai modus penipuan, terutama terkait top-up e-wallet dan transfer dana. Untuk mengantisipasinya, ia selalu menerapkan SOP ketat dengan menerima uang terlebih dahulu sebelum memproses transaksi.
“Saya sudah bisa mengenali modus penipuan, biasanya mereka sibuk menelepon dan memaksa transaksi duluan. Saya selalu edukasi pelanggan agar lebih waspada,” jelasnya.
Reni Hariani, warga Medan Area sukses menjalankan bisnis AgenBRILink di Jalan Halat Simpang Megawati. (Foto: iNewsMedan.id/Mayfazri)
Salah satu pengalaman yang diingat Reni adalah ketika seorang pelanggan mengaku tertipu setelah mentransfer Rp 24 juta untuk biaya pengobatan saudaranya. “Padahal saya sudah mengingatkan agar memastikan tujuannya, tapi kesadaran pelanggan memang harus lebih ditingkatkan,” katanya.
Dengan bisnis yang semakin berkembang, Reni kini meraup keuntungan Rp 8–10 juta per bulan. Untuk menjaga kelancaran transaksi, ia selalu menyediakan saldo kas sekitar Rp 100 juta.
“Saldo ini untuk memastikan kebutuhan pelanggan terpenuhi. Tapi kalau di lokasi yang lebih kecil, mungkin tidak perlu sebanyak itu,” katanya.
Reni juga berencana membuka cabang BRILink di lokasi lain, meski masih dalam tahap analisis pasar.
“Rencana ada, tapi harus lihat situasi dulu. Jika stabil, nanti adik saya yang pegang cabang baru,” ujarnya.
Sebagai AgenBRILink, Reni kini telah mencapai level Jawara, berdasarkan aktivitas transaksi dan fee yang diterima. Ia juga menilai program undian dan penghargaan dari BRI bagi para agen sangat membantu meningkatkan semangat usaha.
“Bisnis ini memudahkan pelanggan yang butuh transaksi cepat, dan saya bersyukur semua kebutuhan saya bisa tercukupi dari usaha ini, seperti bayar sewa gerai ini dan keperluan lainnya,” pungkasnya.
Muhammad Abdi (28) melakukan transaksi Stor Simpan sebesar Rp 12 juta di gerai AgenBRILink milik Reni. Saat transaksi berlangsung, ia menyerahkan uang tunai dalam pecahan seratus ribuan, yang kemudian dihitung ulang oleh Reni sebelum diproses melalui mesin EDC BRILink.
"Saya selalu memastikan uang yang diterima sesuai jumlahnya dan dicek keasliannya sebelum diproses," ujar Reni. Setelah semua dipastikan aman, ia memasukkan data transaksi dan mengonfirmasi melalui sistem perbankan.
Setelah transaksi berhasil, Reni mencetak bukti setoran dan menyerahkannya kepada Muhammad Abdi. "Alhamdulillah, prosesnya cepat dan mudah, jadi nggak perlu antre lama di bank," kata Abdi.
Editor : Chris
Artikel Terkait