Muhammad Rasul Penjahit Tempo Dulu, Bertahan di Era Digital Bersama KUR BRI

Mayfazri
Muhammad Rasul, seorang penjahit dengan mesin jahit tempo dulu yang memulai perjalanan menjahitnya sejak 1971. (Foto: iNewsMedan.id/Mayfazri)

MEDAN, iNewsMedan.id - Ramadan baru akan dimulai dalam dua pekan, namun di sudut ruang kerja Muhammad Rasul (69), tumpukan kain warna-warni sudah memenuhi meja jahitnya. Kain-kain tersebut adalah pesanan pelanggan setia yang lebih memilih menjahit pakaian khusus untuk Lebaran ketimbang membeli di toko.

"Alhamdulillah masih ada segelintir pelanggan setia yang lebih suka menjahit pakaian ke sini ketimbang membeli di toko," ujar Rasul saat ditemui tim iNews.id Medan dikediaamannya, Selasa (18/2/2025).

Rasul memulai perjalanan menjahitnya sejak 1971. Kala itu, ia bekerja di sebuah toko jahit di Jalan Pandu, Medan, selama lima tahun. Pengalaman menjahitnya semakin bertambah ketika ia bekerja di Bukit Bintang, Malaysia, selama satu tahun.

"Dua tahun masa saya belajar cara menjahit hingga mahir, untuk perjalanan awal berkerja saya ikut sama usaha penjahit orang lain menjadi anggota, jadi upahnya cukup buat kebutuhan harian saja," kenangnya sambil terus menjahit pakaian pelanggan.  Kala itu, sambung Rasul, ia mengerjakan beberapa pesanan, ada membuat seragam, jas mini, dan pakaian dinas.

Seiring waktu berjalan, berkerja ikut orang sana sini bertahun tahun, tanpa disangka Rasul, sudah pergi sampai ke Malaysia untuk berkerja sebagai penjahit. "Banyak yang udah saya jalani di dunia menjahit ini, dan jadi pengalaman berharga buat saya," ungkapnya sambil terus menjahit pakaian pelanggan.

Keahlian yang terus diasah akhirnya membuat Rasul memberanikan diri membuka usaha sendiri di rumahnya, Jalan Sisingamangaraja No. 10, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota. Di tempat itulah ia menerima pesanan menjahit kebaya, seragam guru, hingga baju komunitas.

Pada awal tahun 2000, usaha Rasul mengalami perkembangan pesat. Dengan kerja keras dan strategi yang tepat, ia berhasil meraih omzet sebesar Rp5-7 juta per bulan. Keberhasilannya dalam mengelola bisnis membuatnya semakin percaya diri untuk berkembang lebih jauh.

Pada tahun 2013, ia mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI sebesar Rp15 juta. Dana tersebut ia gunakan untuk menambah bahan usaha dan meningkatkan kapasitas produksi. Seiring waktu, usahanya terus tumbuh, hingga pada tahun 2025, ia kembali mendapatkan tambahan modal sebesar Rp30 juta.

Meski menerima pinjaman dalam jumlah yang lebih besar, Rasul tetap disiplin dalam mengelola keuangan. “Saya selalu membayar cicilan tepat waktu, karena saya percaya kedisiplinan finansial adalah kunci kelangsungan usaha,” ujarnya.

Rasul menambahkan bahwa salah satu alasan memilih KUR BRI adalah karena bunganya yang ringan. “Tidak memberatkan UMKM seperti saya, jadi sangat membantu untuk pengembangan usaha,” katanya.

Namun, zaman telah berubah. Kemajuan teknologi dan tren belanja online membuat persaingan semakin ketat. Rasul mengakui bahwa saat ini mencari pelanggan baru bukanlah hal mudah.

"Sekarang ini tantangannya lebih besar. Orang lebih suka beli yang sudah jadi lewat online. Saya juga sudah tidak muda lagi, jadi saya hanya mengandalkan pelanggan setia," ujarnya dengan senyum tipis.

Meski begitu, ia tetap bersyukur karena masih ada pelanggan yang setia mempercayakan jahitan mereka kepadanya. Baginya, menjahit bukan sekadar pekerjaan, melainkan bagian dari hidup yang telah ia jalani lebih dari setengah abad.

Ditemui dalam kesempatan terpisah, Tika (35) menilai hasil jahitan Rasul nyaman dikenakan. Selain itu, dia juga selalu memberi saran model dan jenis bahan sesuai dengan anggaran (budget). "Saya jahit di sini sudah sejak semasa kuliah karena hasil jahitannya sangat nyaman, bahan jahitan yang dipakai dan polanya bagus juga detail," kata Tika yang mengaku menjadi pelanggan Rasul sejak 10 tahun lalu. Kali ini Tika ingin jahitan kebaya untuk dipakai pada hari Minggu, 23 Februari 2025 pada acara pernikahan di kampung Berastagi.

Editor : Chris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network