Hadirkan Suasana Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, 108 Bikkhu Resmikan Vihara Sukjai Sailendra Medan
MEDAN, iNewsMedan.id - Vihara Sukjai Sailendra resmi dibuka dan dikukuhkan pada Minggu (19/1/2025) di Jalan Ketaren By Pass, Desa Helvetia, Deliserdang. Acara peresmian yang dihadiri oleh 108 Bikkhu dari Thailand dan Indonesia ini menjadi momen bersejarah bagi umat Buddha dan masyarakat setempat.
Ketua Panitia Pembangunan, Romo Frangky Supriyanto, menyatakan bahwa peresmian tersebut merupakan acara yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, tepat sesuai dengan tanggal yang dipilih. Kehadiran 108 bhikkhu dari Thailand dan Indonesia memainkan peran penting dalam upacara pemberkatan, meningkatkan makna dari acara tersebut.
"Dengan kehadiran para bhikkhu yang terhormat ini, kami telah berhasil menahbiskan Vihara Sukjai Sailendra di Medan," kata Frangky.
Hadirkan Suasana Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, 108 Bikkhu Resmikan Vihara Sukjai Sailendra Medan. Foto: Jafar/iNewsMedan.id
Vihara yang baru dibangun ini menawarkan berbagai fasilitas yang mengesankan, termasuk Gamasala yang kini telah diubah menjadi Uposathagara, setelah menjalani ritual pentahbisan selama tiga setengah jam yang dilakukan oleh sangha biksu. Selain itu, kompleks ini memiliki 14 kuti (kamar bhikkhu) dan gubuk meditasi untuk para umat, baik pria maupun wanita.
Stupa yang mencolok, didedikasikan untuk almarhum Yang Mulia Bante Jinadhamomahatera, juga telah didirikan, berfungsi sebagai pengingat yang menyentuh tentang perannya yang penting dalam memulai pembangunan Vihara. Stupa ini terletak di dalam Dhamasala, memastikan bahwa pengunjung dapat memberikan penghormatan kepada warisannya.
"Kami membangun stupa ini agar orang-orang akan mengingatnya. Siapa pun yang memasuki Dhamasala akan melihat stupa ini dan mengetahui bahwa dialah yang memulai pembangunan Vihara Sukjai Sailendra," jelas Frangky.
Gerbang besar, melambangkan kebijaksanaan, telah didirikan di pintu masuk. Fitur arsitektur ini menekankan pentingnya kebijaksanaan dan kejernihan sebelum memasuki tanah suci.
Vihara ini dirancang untuk berfungsi sebagai tempat retret spiritual, menawarkan pengunjung sekilas tentang tradisi Buddha dari kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Penggunaan bahan bangunan tradisional dan elemen arsitektur menciptakan suasana otentik, membawa pengunjung kembali ke masa lalu.
"Vihara ini dapat menjadi tujuan wisata spiritual bagi orang-orang untuk datang dan mengalami sepenggal sejarah," ujar Frangky.
"Almarhum Yang Mulia Bante Jinadhamomahatera telah membayangkan menghidupkan kembali tradisi Buddha dari kerajaan kuno ini," jelas Frangky.
Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand di Medan, Martono Anggusti, menyatakan antusiasmenya atas acara tersebut, menyoroti pentingnya tidak hanya bagi komunitas Buddha tetapi juga bagi penduduk setempat.
Hadirkan Suasana Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, 108 Bikkhu Resmikan Vihara Sukjai Sailendra Medan. Foto: Jafar/iNewsMedan.id
Dia menekankan bahwa pendirian Vihara melampaui menjadi tempat ibadah, berfungsi sebagai tempat berkumpul yang mempromosikan kebahagiaan dan kesejahteraan.
"Pembangunan Vihara ini tidak hanya akan meningkatkan kegiatan keagamaan tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah sekitarnya dengan mendorong pariwisata spiritual dan sektor lainnya," jelas Martono.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait