MEDAN, iNewsMedan.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat 34 peristiwa gangguan keamanan Pilkada 2024. Hal itu terjadi di 7 Provinsi di Indonesia.
Dalam data gangguan keamanan Pilkada 2024, Provinsi Papua Tengah 19 peristiwa di 5 Kabupaten. Provinsi Papua Pegunungan 8 peristiwa di 5 Kabupaten.
Kemudian, Provinsi Papua 2 peristiwa di 2 Kabupaten. Provinsi Papua Barat Daya 2 peristiwa di 1 Kabupaten. Provinsi Papua Selatan 1 peristiwa di 1 Kabupaten. Provinsi Maluku Utara 1 peristiwa di Kota. Provinsi Sumatera Selatan 1 peristiwa di Kabupaten.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, pada kegiatan Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Pembangunan Daerah 2024 di Ballroom Hotel Santika, Kota Medan, Rabu (11/12/2024).
Bima Arya menambahkan bahwa gangguan tersebut dapat dikendalikan dengan baik. Ia juga mengklaim Pilkada Serentak tahun 2024 berjalan dengan lancar dan aman.
"Kita baru saja melewati fase awal yang menentukan, Pilkada serentak. Silakan lihat sistem Pemilu di dunia. Kita percaya diri dan yakin, berkat kolaborasi kita, Pilkada berjalan aman dan damai," ucap Bima Arya.
Arya Bima mengungkapkan secara umum peristiwa gangguan Pilkada serentak 2024, bisa disebut sangat minim dan bisa diatasi dengan baik berkat kolaborasi stakeholder terkait.
"Angka-angka secara umum, ada gangguan keamanan dibeberapa daerah di Papua. Ada catatan di Sumatera Selatan. Tapi, kita lihat kasusnya sangat minim sekali," jelas Bima Arya.
Bima Arya juga menegaskan bahwa kesuksesan Pilkada serentak 2024 tidak lepas dari kerja sama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, bersama TNI/Polri, KPU dan Bawaslu serta steakholder terkait.
"Pilkada serentak pertama kali, dengan melibatkan banyak pihak. Makanya, kita bisa melakukan dengan baik," ungkap Bima Arya.
Dalam catatan Kemendagri, lanjt Bima Arya, ada 28 orang penyelenggara berstatus adhoc yang meninggal dunia di Pilkada serentak 2024. Menurutnya, angka ini sangat kecil dibandingkan Pemilu 2019 lalu.
"Dalam catatan, ada penyelenggara pemilu yang meninggal, dalam catatan kami ada 28 orang. Kebanyakan kelelahan dan penyakit bawaan. Ini mencatatan agar tidak ada lagi penyelenggara pemilu meninggal saat bertugas kedepannya," terang Bima Arya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait