Tinjau Pameran Tingkat Nasional, Edy Rahmayadi: Bonsai Merupakan Karya Seni Bernilai Tinggi 

Jafar
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meninjau Pameran Bonsai Tingkat Nasional di area parkiran samping Plaza Medan Fair, Jalan Iskandar Muda Baru Medan, Minggu (27/2/2022). (Foto: Istimewa).

MEDAN, iNews.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meninjau Pameran Bonsai Tingkat Nasional di pelataran parkir Plaza Medan Fair, Jalan Iskandar Muda Baru Medan, Minggu (27/2/2022). 

Tak hanya itu, Gubernur turut menyerahkan piala untuk pemenang kategori Best in Show atau terbaik dalam pertunjukan yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Medan. 

Pameran tersebut diramaikan sebanyak 574 jenis bonsai yang disusun rapi dan indah agar menarik perhatian para pengunjung. Diantaranya, jenis Anting Putri, Sancang, Mustam, Kimeng Arabika, Hokiantea, Serut, Waru, Cemara, dan Beringin. 

Gubernur Edy Rahmayadi mengaku menyambut baik serta mengapresiasi pameran itu bisa dilakukan secara berkelanjutan. Di mana, para penggemar bonsai terus termotivasi dalam berkarya. Karena selain menjadi hobi, ternyata bonsai juga bisa menjadi nilai tambah perekonomian. 

“Medan ternyata banyak komunitas pecinta pohon bonsai dan ini layak untuk dikembangkan karena bonsai merupakan karya seni bernilai tinggi," ungkapnya. 

Diketahui dalam pameran dan kontes tersebut, bonsai milik Akuang asal Kota Medan berjenis Anting Putri, yang berusia 16 tahun berhasil menjadi Juara I dengan nilai 321,67. 

Sementara, Ketua PPBI Pusat, Erwin menyampaikan bahwa pameran dan kontes itu diikuti 15 cabang PPBI yang berasal dari berbagai daerah, yakni Jambi, Palembang, Pekan Baru, Aceh dengan total 574 pohon bonsai. 

Erwin menyebut, faktor pendukung pengembangan tanaman bonsai tak lepas dari iklim tropis ribuan tanaman hias yang ada di Indonesia. 

"Indonesia berada di wilayah tropis, ini sangat mendukung untuk pengembangan berbagai tanaman bonsai dibanding negara lain," jelasnya. 

Erwin juga berharap dengan adanya pameran ini bisa mengobarkan semangat teman-teman pecinta bonsai di berbagai daerah di Indonesia. 

"Kita jayakan kembali bonsai ini, setelah pandemi Covid-19 karena banyaknya penghobi baru pohon bonsai yang lebih militan," harapnya. 

Ketua Panitia Kontes Bonsai Medan Ermin berharap kontes bonsai ini menjadi ajang silaturahmi dan juga membangkitkan kembali semangat pecinta bonsai di Indonesia, khusunya Kota Medan untuk menghasilkan bonsai yang lebih baik lagi. 

"Pecinta bonsai ini sempat vakum, untuk itu tahun ini kita mengangkat tema ‘Medan Bonsai Reborn’, biar semangat pecinta bonsai ini bangkit kembali, karena seni itu tidak ada batasnya,” ucapnya. 

Ketua Dewan Juri Kontes Maya Rusmayadi asal Bandung mengatakan ada empat kategori penilaian yakni penampilan, bentuk dasar, keserasian dan kematangan. Faktor kematangan pada bonsai tidak selalu identik dengan pohon tua, sekalipun pohon tua bisa saja kalah dengan pohon muda. 

“Karena pohon yang baru diambil dari alam sudah jelas unsur ketuaannya, baik akar, cabang sudah terbentuk, tapi mahkota dan ranting belum terbentuk, ini boleh dikatakan bonsai jual tapi masih masa training,"jelasnya.

Editor : Odi Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network