Perawat Ketus Layani Pasien "Sakit" saat Berobat Viral: Nggak Ada Dokter, Siapa yang Bayar?

Wahyudi Aulia Siregar
TikToker menemani seorang ODGJ bernama Ramesh (kaus hijau) yang ditolak perawat rumah sakit di Medan. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id - Video pasien "sakit" yang hendak berobat namun menerima layanan kurang baik dari seorang perawat di Rumah Sakit Sri Ratu Medan telah menjadi viral di media sosial. Bahkan, perawat tersebut diketahui menggunakan nada yang kurang sopan.

Video viral tersebut diunggah ke media sosial oleh seorang pembuat konten yang dikenal sebagai Rahmat Hidayat atau Aleh Aleh Khas Medan. Dia merekam interaksi kurang menyenangkan antara perawat dan pasien bernama Ramesh yang hendak berobat.

Awalnya, tim pembuat konten tersebut datang ke RS bersama Ramesh, orang "sakit" yang sering menjadi sorotan beberapa pembuat konten di Medan. Ramesh sering terlihat di sekitar rumah sakit tersebut.

"Dia ingin melakukan pemeriksaan kesehatan," kata Aleh dalam video tersebut saat ditayangkan di iNews pada Kamis (16/5/2024).

Dalam video tersebut, terdengar suara seorang perawat rumah sakit yang mengatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan pelayanan karena tidak ada dokter yang tersedia.

"Tidak bisa, tidak ada dokter yang tersedia saat ini," ujar perawat tersebut.

Perawat tersebut juga menyatakan bahwa mereka harus memanggil dokter terlebih dahulu jika ada pasien yang ingin berobat. Selain itu, dia juga menanyakan siapa yang akan membayar biaya pengobatan.

"Siapa yang akan membayar ini?," tanya perawat tersebut.

Aleh kemudian menjawab bahwa dia akan membayar biaya tersebut. Namun, karena tidak puas dengan pelayanan di rumah sakit tersebut, Aleh dan timnya memutuskan untuk membawa Ramesh ke tempat pengobatan lain.

"Jika Ramesh berobat di rumah sakit ini, dia takut tidak akan dibayar, terlalu sepele dalam memperlakukan orang," kata salah satu anggota tim Aleh.

Setelah video tersebut menjadi viral, perawat yang kemudian diidentifikasi sebagai Melvi memberikan klarifikasi melalui unggahan video di akun Instagram @rs.sriratumedan.

"Saya Melvi, seorang bidan di Rumah Sakit Sri Ratu Medan, ingin memberikan klarifikasi mengenai kejadian yang menjadi perbincangan di media sosial," ujar Melvi dalam video tersebut.

Melvi menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Kamis, 9 Mei 2024, sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, Aleh dan Ramesh beserta tim datang ke RS Sri Ratu untuk mendapatkan pelayanan. Namun, saat itu tidak ada dokter yang berjaga di Unit Gawat Darurat karena mereka sedang menangani pasien di ruang rawat inap.

"Pada tanggal 9 Mei 2024, sekitar jam 17.30 WIB, beberapa orang datang bersama seorang pasien ke Rumah Sakit Umum Sri Ratu Medan membawa seorang yang bernama Rames, yang sudah kami kenal sebelumnya. Saya menjelaskan bahwa tidak ada dokter jaga di Unit Gawat Darurat karena dokter sedang menangani pasien di ruang rawat inap," jelasnya.

Melvi juga menjelaskan bahwa pertanyaan mengenai pembayaran merupakan bagian dari prosedur operasional standar (SOP) pendaftaran di rumah sakit mereka.

"Pertanyaan tersebut merupakan bagian dari SOP pendaftaran mengenai siapa yang bertanggung jawab atas biaya pasien. Namun, salah satu keluarga pasien langsung membawa pasien keluar dari rumah sakit sebelum menerima pelayanan," tambahnya.

Melvi kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk membeda-bedakan pasien.

"Saya mohon maaf atas kejadian tersebut. Niat saya adalah melayani pasien tanpa membeda-bedakan," pungkasnya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network