Banjir Bandang di Humbahas Diduga Adanya Perambahan Hutan, Pj Gubernur Sumut: Kita Investigasi

Jafar
Pj Gubernur Sumut, Hassanudin. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Banjir bandang dan longsor yang terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) diduga adanya perambahan hutan. Dugaan tersebut setelah adanya postingan di akun instagram Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor. 

Dalam postingannya itu, Dosmar membagikan video yang memperlihatkan perbukitan di sekitaran Danau Toba dengan kondisi yang memprihatinkan, sebab terlihat di puncak bukit banyak pohon yang ditebangi sehingga diduga menyebab terjadi longsor tersebut.

Dalam postingannya, Dosmar menilai ada indikasi atau dugaan kejahatan lingkungan yang terjadi. "Setelah saya melihat vidio ini, sepertinya ada kejahatan lingkungan luar biasa yg menyebabkan musibah bencana tanah dan batu-batuan yang longsor," tulis Dosmar melalui akun Instagramnya @dosmarb, Senin (4/12/2023).


Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, mengunggah video di akun Instagram pribadinya. (Foto: Instagram/@dosmarb)

Dosmar juga mengajak masyarakat, bersama-sama untuk memerangi aktivitas kejahatan lingkungan, dapat merugikan alam dan masyarakat sekitarnya karena dapat memicu terjadinya bencana alam.

"Kepada semua elemen masyarakat yang mengetahui para pelaku ilegal ini utk sama-sama kita memantau ini, agar para pihak terkait mengambil langkah yg dianggap perlu," tulisnya. 

Terkait hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin merespons dugaan perambahan hutan yang diduga memicu terjadi bencana alam itu. Bahkan, Pj Gubernur Sumut itu juga memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumut, untuk melakukan tindakan penyelidik bersama pihak kepolisian atas penyebab terjadi banjir bandang dan longsor tersebut.

"Terkait penyebab, memang kemaren saya sampaikan, coba dilihat di investigasi cari kemungkinan apa penyebabnya," kata Hassanudin kepada wartawan, Senin (4/12/2023).

Hassanudin bersama Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi sudah memantau ke lokasi terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di Humbahas dan menyerahkan bantuan kepada korban selamat ke lokasi bencana alam tersebut pada Minggu (3/12/2023). Ia mengatakan kondisi lokasi banjir bandang dan longsor sangat memperhatikan.

"Karena dilihat dari dampaknya itu sangat sederhana sekali. Saya kira dari ketinggian, rupanya tidak dari ketinggian itu. Apakah ada gejala tektonik atau memang dampak dari informasi tadi (perambahan hutan)," jelas Hassanudin.

Hasanuddin meminta kepada Polda Sumut, juga turun melakukan penyelidikan dugaan perambahan hutan tersebut. Sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dikemudian hari, sehingga tidak terulang lagi bencana alam serupa.

"Dalam hal kami sama sama dengan Pak Kapolda Sumut dan bidang-bidang lain. Saya minta untuk mencari data dan informasi, apakah itu investigasi apa penyebab banjir bandang dan longsor itu," terang Pj Gubernur Sumut.

Hassanudin mengungkapkan melihat langsung proses evakuasi dan pencarian korban hilang itu, tim SAR gabungan terlihat mengalami kesulitan karena banyak material longsor seperti batu-batu besar bertumpuk di lokasi bencana tersebut.

"Sampai sekarang ada dua yang ditemukan, saya lihat semalam, penanganan bagus pemberian bantuan bagus," ungkapnya.

Untuk diketahui, banjir bandang dan longsor terjadi di Kabupaten Humbahas ini terjadi Jumat (1/12/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Dalam peristiwa itu, dilaporkan dua orang meninggal dunia dan 10 masih hilang dan dalam pencarian tim SAR gabungan.

Dua korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia yakni Dian Lubis berjenis kelamin laki-laki, warga warga Parsoburan, Kabupaten Toba dan Tiamin Boru Sinambela warga Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas. Dian ditemukan di lokasi bencana pada Sabtu (2/12/2023) pukul 11.30 WIB. Sedangkan, Tiamin ditemukan pada Senin (4/12/2023) pukul 10.07 WIB.

Bencana alam itu, mengakibatkan rumah milik 55 kepala keluarga mengalami kerusakan. 160 jiwa mengungsi di dua lokasi berada Kantor Camat Baktiraja, dan ke Gedung Serbaguna (GSG) HKBP Simanullang Sinambela.Selain itu, bencana alam ini, juga merusak Hotel Senior, Gereja, fasilitas umum hingga lahan pertanian.

Sementara, data korban yang masih dalam pencarian tim SAR gabungan sebagai berikut: 

1. Sartika Simanjuntak (19) warga Tigalingga, Karyawan hotel Senior Bakara.

2. Ceria Banjarnahor (25) warga Pollung, Karyawan Hotel Senior Bakara.

3. OP. Oge, (82) warga Balige, Hotel Senior Bakara.

4. Juni Silaban, (10) warga Desa Simangulampe.

5. Natan Siregar, (8) Tahun, Desa Simangulampe.

6. Lasroha Manullang (40) warga Simangulampe.

7. OP. Pebri/Pintar Simanullang (70) warga Simangulampe.

8. Desmah Sihombing (50) warga Simangulampe.

9. Dino Silaban (6) warga Simangulampe.

10. Efa Purba, (22) warga Simangulampe.

Editor : Odi Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network