Kisah Pilu Pasangan Lansia di Brebes, Hidup dari Belas Kasihan Tetangga yang Iba

Tim iNews.id
Kisah Pilu Pasangan Lansia di Brebes, Hidup dari Belas Kasihan Tetangga yang Iba. (Foto: iNews.id)

BREBES, iNewsMedan.id - Terdapat kisah pilu yang dialami pasangan lansia Tasirun (78) dan Sukiyah (60) di Kabupaten Brebes. 

Pasangan lansia yang tinggal bersama satu cucunya yang masih remaja yang hidup dengan segala keterbatasan. Mirisnya, mereka tak mampu membeli beras.

Yang memprihatinkan, mereka tinggal di rumah tidak layak huni di Desa Jagapura Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes. Mereka hidup dari belas kasihan tetangga yang merasa iba.

Pasangan lansia itu juga hanya mampu membeli minyak goreng seharga Rp2.000 untuk memasak. Sehingga wajar ketika mereka sedikit bisa bernapas lega mendaptakan Bantuan Sosial (Bansos) beras 10 kilogram dari Bulog.

Sementara cucunya, Kiki Andriyani (16) terpaksa putus sekolah saat kelas 2 SMP, demi membantu sang kakek bekerja untuk biaya hidup sehari-hari. Selepas putus sekolah, Kiki pun bekerja sebagai pelayan di warung makan.

Untuk menyambung hidup, mereka mengandalkan beras bantuan dari pemerintah. Terkadang saat kehabisan beras mereka terpaksa sambat ke warung kecil.

"Kalau beras habis ya nanti ke warung, hutang dulu. Kadang juga ada tetangga yang ngasih beras untuk makan. Untuk lauk ya seadanya saja," kata Tasirun di rumahnya di RT 03 RW 06 Desa Jagapura, Kersana Brebes,  dikutip dari iNewsBrebes.id, Kamis (21/9).

Tasirun yang bekerja serabutan mengaku, dirinya bakal bekerja saat ada sambatan atau warga yang membutuhkan tenaganya. Kadang ia mencangkul dan dibayar Rp60.000 sehari.

Uang itu ia gunakan untuk membayar hutang segala kebutuhan sembako di warung tetangganya. Di usianya yang renta, ia terpaksa harus terus bekerja demi bisa menyambung hidup.

"Kerja paling kalau ada panggilan. Ada yang nyuruh untik nyangkul ya nyakngkul. Untung masih kuat. Tapi kalau tidak ada panggilan ya di rumah saja," ujarnya.

Kedua lansia ini hidup di rumah yang sempit dan tidak layak. Separuh dindingnya terbuat dari tembok dan separuhnya lagi dari anyaman bambu. Banyak atap yang bolong dan seringkali bocor saat hujan.

Di Teras rumah yang tingginya kurang dari 1,5 meter ini terdapat tempat untuk mencuci piring. Terdapat dua kamar yang sempit dan pengap untuk mereka tiduri bersama cucunya.

Sementara untuk ruang tamu dan dapur menyatu di depan pintu kamar dan tanpa sekat. Untuk MCK, berada di belakang rumahnya dan terbuka tanpa atap dan pintu.

Mereka juga harus menimba air di sumur tetangga yang jaraknya kurang lebih 50 meter untuk memenuhi kebutuhan MCK. Untuk listrik telah terpenuhi, hasil dari jerih payah sang cucu bekerja sebagai pelayan warung makan.

"Kemarin listrik sudah dipasang dari cucu yang kerja di warung makan. Tapi untuk kebutuhan sehari-hari ya kadang kurang," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 06 Desa Jagapura, Tarjono (53) mengaku sering meminta para tetangga untuk sering membantu Tasirun.

Hal ini lantaran usia Tasirun dan isterinya yang sudah renta tak memungkinkan untuk terus bekerja serabutan. Namun demikian, Tasirun tercatat sebagai penerima bantuan dari pemerintah, baik program BPNT maupun PKH. 

Artikel ini telah terbit di halaman iNewsJateng.id dengan judul Potret Pilu Pasangan Lansia Miskin di Brebes, Tak Mampu Beli Beras hingga Utang ke Warung

Editor : Odi Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network