MEDAN, iNewsMedan.id - Menjelang bulan suci Ramadan, harga daging sapi di salah satu pasar tradisional di Kota Medan menyentuh Rp150.000 per kilogram.
Kenaikan harga daging sapi tersebut berdasarkan pemantauan lewat Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Sumatera Utara (Sumut).
"Untuk harga di tingkat pedagang besar atau distributor, harga daging sapi masih nerada dikisaran Rp115.000 hingga Rp117.000 per kilogram. Kenaikan harga di level pengecer, saya pikir merupakan hal yang lumrah terjadi untuk kondisi pasar saat ini. Apalagi di hari besar keagamaan harga jual pasti mengalami perubahan yang drastis," kata Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin di Sumut, Selasa (21/3/2023).
Gunawan menuturkan, pedagang pengecer saat ini tengah memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan.
Apalagi, di level pedagang pengecer yang lebih memahami bagaimana permintaan tersebut terjadi di lapangan. Jika berkaca kepada konsumsi daging sapi itu sendiri, memang di saat menjelang Ramadan ada lompatan demand yang terjadi sesaat.
"Jika membandingkan konsumsi atau permintaan daging sapi untuk periode yang sama, justru ada penurunan konsumsi sekitar 43 persen dibandingkan tahun lalu. Artinya, konsumsi daging di awal Ramadan tahun ini dengan tahun sebelumnya kian memburuk. Bahkan, beberapa rumah potong hewan mengeluhkan rata-rata harian pemotongan yang belum juga pulih dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19," ujarnya.
Gunawan mengungkapkan, sejumlah pelaku usaha mengeluhkan pemotongan hewannya anjlok sekitar 50 persen lebih dalam 3 tahun terakhir.
Penurunan konsumsi daging sapi ini bisa menjadi indikasi kuat bahwa daya beli masyarakat memang tengah bermasalah.
"Selain itu, daging sapi ini dominan menjadi bahan utama untuk pembuatan bakso. Kuat dugaan saya kalau ada peralihan konsumsi dari daging sapi ke daging ayam atau sumber protein lainnya," ungkapnya.
Adapun pemicu utama peralihan tersebut adalah gangguan daya beli, yang membuat konsumsi daging sapi secara keseluruhan mengalami tekanan.
Tak hanya itu, ditengah tekanan daya beli ini, permintaan daging sapi sangat sensitif dengan perubahan harga. Konsumsi daging sapi yang turun secara konsisten, bisa menjadi masalah besar bagi keberlangsungan usaha penggemukan sapi.
"Terlebih jika impor daging beku dari India yang harganya memang lebih murah, sangat potensial memperburuk penjualan daging sapi segar. Jadi sekalipun impor daging beku bisa menekan harga daging, tetapi sebaiknya tetap diberlakukan kontrol yang ketat untuk produk yang satu ini," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait