iNewsMedan.id - Paska kematian Ratu Elizabeth II pada hari Kamis, 8 September 2022, bermunculam barang-barang memorabilia yang terkait dengan sosok pemimpin takhta Kerajaan Inggris Raya selama 70 tahun tersebut.
Salah satu contohnya, yang tengah beredar di jagat maya adalah kantung teh celup bekas milik Ratu yang diduga telah diselundupkan keluar dari Kastil Windsor pada tahun 1998.
Kantung teh celup tersebut dijual di laman belanja online, eBay, seharga USD12000 atau kurang lebih Rp178 juta, dikutip dari New York Post, Sabtu, (10/9/2022).
Pemilik akun eBay tersebut mengklaim bahwa kantung teh celup ini sebelumnya telah digunakan mendiang Ratu Elizabeth II, sebelum diselundupkan keluar dari kediamannya oleh seorang petugas pembasmi kecoak di tahun 90-an kala itu.
Bahkan, kantung teh celup ini sudah dilengkapi Sertifikan keaslian yang dikeluarkan oleh Institute of Excellence in Certificates of Authenticity (IECA).
(Foto: EBay / moo_4024)
Selain kantung teh celup, Beberapa barang lain juga menarik perhatian, seperti dua patung lilin seukuran sang Ratu yang keduanya dijual seharga USD15900 atau kurang lebih Rp235juta.
Patung lilin tersebut berasal dari penjual yang sama, dalam deskripsi barangnya, ia mengklaim bahwa setiap patung lilin itu memiliki rambut manusia asli, bola mata resin yang dirancang berdasarkan pupil manusia, dan gigi yang dirancang menggunakan templat veneer gigi.
Bagi yang berminat, bisa juag membeli stempel Ratu Elizabeth II tahun 1953 dari Singapura hanya dengan USD39888 atau sekitar Rp591juta, ditambah biaya pengiriman USD288 atau kurang lebih Rp4,2juta hingga keseluruhan total menjadi USD40176 atau sekitar Rp596 juta untuk satu stempel.
Salah satu list barang paling mahal yang dijual adalah Winsor & Newton 1977 Queen Elizabeth Jubilee sterling silver dan kotak seniman kayu Calamander. Barang ini dijual seharga USD51597 atau sekitar Rp765juta.
Dalam deskripsinya, kotak tersebut dibuat sebagai hadiah presentasi kepada Ratu Elizabeth II pada gelaran Platinum Jubilee pada tahun 1977. Meskipun begitu, penjualnya tidak benar-benar tahu apakah barang itu pernah diberikan kepada sang Ratu karena tidak disertai dengan dokumen apa pun.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait