iNewsMedan.id - Video viral beredar di dunia maya. Kali ini memperlihatkan seorang anak perempuan yang mengenakan pakaian SD tengah disisir oleh beberapa orang ibu. Namun yang menghebohkan adalah saat disisir ratusan bahkan mungkin ribuan kutu berjatuhan dari atas kepalanya.
Tampak jilbab putih yang diletakkan di lantai penuh dengan kutu-kutu "hasil panen" dari rambut si anak perempuan tersebut. Setelah puas menyisir rambut anak perempuan itu, si ibu yang diketahui adalah seorang ibu guru akhirnya menggunting rambut si anak. Agar lebih rapi dan mudah mengeluarkan kutu dari rambutnya.
Dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok @zeraazzahra itu, banyak netizen yang ikut mengomentari. Kebanyakan warganet kasihan melihat si anak yang memiliki banyak kutu.
@.*ʕ•́ᴥ•̀ʔ*** "kasian bgt, ga kebayang gatelnya gimanapanjang umur & sehat selalu para guru yg udah peduli sm muridnya.
@Em*** "kasihan anaknya, ibu guru sangat luar biasa."
@TUK**** "Semoga cepet sembuh dekk"
Memiliki kutu rambut cukup membuat seseorang risih. Selain membuat gatal, membuat kita terkesan tidak menjaga kebersihan tubuh. Dikutip dari Healthline, kutu kepala adalah serangga kecil, tidak bersayap, penghisap darah. Mereka hidup di rambut di kepala Anda dan memakan darah dari kulit kepala Anda.
Ada beberapa penyebab kutu rambut tumbuh dengan masif di rambut. Rata-rata disebabkan penularan dari orang lain. Meskipun tak bersayap, ia dapat melompat dari rambut satu ke rambut yang lain. Berikut penjelasan cara penularan kutu yang dihimpun dari Healthline, Kamis (1/9/2022).
1. Mendekatkan kepala Anda ke kepala seseorang yang memiliki kutu kepala
Penularan terbesar terjadi saat kontak dekat kepala ke kepala. Sering terjadi pada anak-anak selama bermain.
2. Berbagi barang-barang pribadi (misalnya, sisir) dari seseorang yang berkutu rambut
Penularan kutu melalui benda mati mungkin saja terjadi. Seperti melalui sikat, sisir, jepit rambut, ikat kepala, headphone, dan topi.
3. Menggunakan pakaian atau kain setelah seseorang dengan kutu kepala memakainya
Kutu juga mungkin hidup untuk sementara waktu di furnitur berlapis kain, tempat tidur, handuk, atau pakaian. Namun beberapa pendapat beranggapan penularan melalui benda mati sangat sukar terjadi.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait
