JAKARTA, iNews.id - Pengusaha susu, Leni Nuraeni, menceritakan kisah spiritual yang dialaminya saat menjalankan ibadah haji di tanah suci. Leni mengaku tak pernah kelaparan meski tangannya kosong.
Leni merupakan jemaah haji yang berangkat pada Desember 2006 lalu. Kala itu, ia menunaikan rukun Islam ke-5 bersama sang suami di usia yang terbilang muda, yakni 36 tahun.
Keputusannya berangkat haji di usia tersebut karena niat yang sudah bulat bersama sang suami. Apalagi, mertuanya mendukung mereka berdua untuk melaksanakan ibadah haji.
"Kalau saya itu dulu kan sama almarhum (suami) sudah niat karena umur masih muda siapa tahu bisa naik haji di usia muda. Karena dari mama suami saya bilang, namanya pengusaha harus bisa berangkat haji. Nah tiba-tiba di usia 34 saya sudah daftar haji dan berangkat haji di usia 36 tahun," kata Leni kepada MPI dan ditulis Rabu (15/6/2022).
Leni mengaku, kesempatan pergi berangkat haji tak begitu saja ia dapatkan. Dalam setiap ibadahnya, ia selalu melakukan salat tahajud serta membaca doa-doa khusus agar bisa berangkat ke Baitullah.
"Kami sering ikut salat jemaah di Masjid Agung tiap selasa, ada doa yang dipanjatkan di situ, Jadi setiap Bada Isya baca doa itu 40 kali, saya rutin baca itu setiap habis Isya nggak pernah telat, akhirnya terealisasikan," ucap Leni.
Tak hanya itu, wanita kelahiran 1 Desember 1970 tersebut tak henti-hentinya mengucap rasa syukur ketika mengingat kejadian luar biasa yang ia alami saat di Makkah. Sebab, ia pernah kelaparan dan tidak ada makanan.
Namun, secara tiba-tiba rezeki sebuah makanan datang kepada dirinya melalui seseorang. Ia merasa kejadian itu sebagai mukjizat.
"Kita di Makkah kelaparan tidak ada makanan, jadi pihak sana telat menyuplai makanan. Tapi tiba-tiba ada donatur dari bangsa Afrika, datang bagi-bagiin makanan, bagi bagiin pisang. Memang kelaparan tapi nggak pernah kurang makan. Alhamdulillah selalu ada," tuturnya.
Tak hanya itu, sang suami juga merasakan mukjizat yang luar biasa ketika hendak mencium Hajar Aswad. Sebab, untuk bisa mencium batu tersebut seseorang harus melewati kerumunan jemaah bahkan sampai terinjak-injak.
"Suami kan sudah tawaf keliling Kakbah, nah tiba-tiba sudah mau ke tujuh mau nyium Hajar Aswad selalu kegeser terus, akhirnya terus saja kegeser ngikutin arus, eh tiba-tiba sampai ke Hajar Aswad. Sampai wangi bajunya meskipun saat itu sudah mau keinjek-injek orang, tapi Alhamdulillah sampai," ucapnya.
Leni tak henti-hentinya bersyukur atas kesempatan yang ia dapatkan. Terlebih, saat ini ia merasa segala yang ia minta kepada Allah selalu dikabulkan, mulai dari usaha hingga impian sang anak.
"Waktu itu saya sedang meniti usaha, kaya anak pertama saya ingin kuliah di negeri akhirnya tercapai, saya minta lancar dan berkah dalam usahanya ditambah keberkahan hidup, Alhamdulillah Allah mengabulkan. Momen-momen semua terasa indah," ujar dia.
Selain itu, Leni membeberkan dirinya tidak akan mungkin melupakan momen ibadah haji bersama mendiang suaminya tersebut. Sebab, selain menjadikan dirinya lebih taat beribadah juga membuat usahanya tak henti-hentinya dilimpahi rezeki.
"Tapi saya setelah haji itu berada, segala sesuatu jadi dimudahkan, rasanya hidup nggak ada sulit-sulitnya, kalau mencari rezeki juga selalu dimudahkan juga Alhamdulillah," ucap Syukur Leni.
Apalagi, kata Leni, tak semua orang bisa mendapatkan undangan dari Allah SWT untuk beribadah ke Tanah Suci. Oleh karenanya ia selalu bersyukur atas semua yang dianugerahkan.
"Banyak kejadian yang udah daftar, punya uang banyak, tapi tidak terlaksana kan rukun Islam ke-5 itu, makannya saya banyak-banyak bersyukur karena itu anugerah terindah dari Allah SWT," tutup Leni.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait